TRIBUNNEWS.COM - Sabar. Ruben Amorim butuh waktu. Laga pertamanya menjadi juru taktik Manchester United diwarnai hasil imbang melawan Ipswich Town dengan skor 1-1 di Portman Road Stadium, Minggu (24/11/2024) malam.
Manchester United sukses unggul cepat pada detik ke-81 lewat sentuhan Rashford yang menyontek umpan Amad Diallo.
Tapi Ipswich sukses menyamakan kedudukan lewat gol Omari Hutchinson dengan sedikit keberuntungan. Bola tendangannya dari luar kotak penalti mengenai kepala Nousssair Mazraoui yang membuat Andre Onana gagal mengantisipasinya.
Andre Onana tampil sebagai pahlawan Manchester United malam ini, berkat dua penyelamatan gemilangnya menggagalkan peluang Ipswich Town mencetak gol.
Jika tidak ada Onana, Ruben Amorim bisa saja pulang dengan tangan hmpa. Laga debut yang dihiasi dengan kekalahan.
"Kami bisa kalah jika bukan karena Onana," kata Amorim, dikutip dari BBC.
"Dia menyelamatkan kami setidaknya dua kali," sambungnya.
Baca juga: Debut Amorim Berujung Frustrasi, Legenda Man United Malah Tantrum Ajak Suporter Gelut di Parkiran
Hingga akhir pertandingan, Manchester United bukanlah tim agresif di mulut gawang lawan, gol yang diharapkan (xG) berada di angka 0,90, terendah ketiga di musim ini.
Sementara Ipsich berada di angka 1,75 xG dan menjadi yang tertinggi di musim ini saat melawan Man United tadi malam.
Perlu disadari sentuhan tangan ajaib Ruben Amorim tidak bisa langsung menjadi kenyataan.
Kondisi di Sporting CP saat musim pertamanya keluar sebagai juara liga tidak bisa dibandingkan dengan kondisi saat ini di Man United.
Banyak permasalahan yang harus dihadapi Amorim, terutama dari segi individu pemain.
Apalagi dia baru bergabung sebelum FIFA Matchday November 2024, pelatih asal Portugal itu butuh waktu lebih untuk adaptasi dan dia mengharapkan agar semua pihak mendukungnya serta bersabar.
Ada risiko yang harus dibayar mahal agar kemudian hari bisa membuahkan hasil.
"Saya tahu ini membuat frustasi para penggemar, tetapi kami banyak berubah saat ini dengan banyak pertandingan," katanya.
"Kami akan menderita dalam waktu yang lama. Kami akan mencoba memenangkan pertandingan, tetapi ini memakan waktu."
"Kita harus mengambil risiko (sekarang) dan tahun depan kita akan menjadi lebih baik, jika tidak tahun depan pada tahap yang sama kita akan berada di sini dengan masalah yang sama," tegasnya.
Masalahnya masih sama, lini pertahanan Manchester United terlalu mudah untuk dieksploitasi.
Angka gol yang diharapkan (xG) oleh Ipswich Town tadi malam menjadi penanda bahwa struktur formasi Man United belumlah solid.
Meskipun Ruben Amorim menerapkan formasi berbeda dengan skema tiga bek kesukaannya.
Saat serangan balik tiba, itulah momentum di mana lawan Man United bisa menghasilkan peluang bahkan yang berujung menjadi gol.
"Para pemain yang mengecewakan Anda selama setahun terakhir tidak akan tiba-tiba berubah karena Amorim masuk," komentar mantan pemain Inggris, Jamie Redknapp.
"Akan ada banyak perubahan dalam enam bulan ke depan," tambahnya,
Apa yang diharapkan Amorim belum sejalan dengan anak asuhnya, chemistry belum terbangun secara sempurna.
Bagi para pemain yang tidak bisa menghadapi itu dan beradaptasi akan sulit bagi Amorim untuk melangkah lebih jauh.
Oleh karena itu, waktu demi waktu menjalani proses saat ini adalah dengan kesabaran.
Manchester United sebagai klub besar dengan segudang prestasi butuh waktu untuk menemukan kembali jati dirinya.
Belum lagi tentang keseimbangan antara pemain utama dengan pemain yang biasa menghuni bangku cadangan, porsi latihan yang mereka dapatkan, hingga akhirnya berjalan menggunakan strategi yang diinginkan Amorim.
"Kita harus mencari waktu," ucap Amorim.
"Satu-satunya cara untuk melakukannya adalah jika para pemain yang tidak bermain berlatih. Para pemain di bangku cadangan perlu merasakan permainan itu tetapi mereka perlu berlatih."
"Dengan jadwal seperti ini, kami perlu melakukan rotasi," jelasnya.
(Tribunnews.com/Sina)