Pada menit ke-11, sebuah peluang kembali dihasilkan oleh anak asuh Pieter Huistra.
Peralta mendapat umpan terobosan dari rekannya. Dia menggiring bola ke kotak penalti dan lepaskan plessing ketiang jauh sisi kiri gawang PSIS. Namun laju bola masih melebar.
Pertandingan berjalan menarik cukup menarik, kedua tim terlibat jual beli serangan.
Di menit ke-20, Gali Freitas hampir menjebol gawang Borneo FC.
Tendangan keras kaki kirinya dari luar kotak penalti membentur mistar gawang Borneo FC. Nadeo hanya bisa terperanga melihat laju bola yang begitu cepat.
Sepuluh menit berselang, umpan silang Leo Guntara disambut Lilipaly dengan kepalanya. Sundulan Lilipaly melebar tipis di sisi kiri gawang PSIS.
Pola serangan Borneo FC cukup monoton, seperti yang terjadi melawan PSM pekan lalu.
Tak banyak variasi selain pergerakan di sisi sayap dan umpan silang ke kotak penalti.
Percobaan demi percobaan yang dihasilkan Stefano Lilipaly cs tidak cukup efektif membobol gawang PSIS.
Hingga jeda turun minum, tidak ada gol yang tercipta dari kedua tim. Laga selesai dengan skor 0-0.
Di awal babak kedua, Pieter Huistra memainkan Terens Puhiri dan Furtado untuk menambah daya gedor serangan Borneo FC.
Masuknya Terens Puhiri tidak banyak memberikan impact, setidaknya hingga menit 60.
PSIS hampir mencetak gol lewat tembakan spekulasi Alfeandra Dewangga dari luar kotak penalti.
Bola tendangannya mengenai Evandro sehingga merubah arah. Tapi sayang, peluang tersebut masih digagalkan oleh mistar gawang.