Serius Tingkatkan Kualitas Wasit, PSSI Resmi Perpanjang Kontrak Yoshimi Ogawa
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Federasi sepakbola Indonesia, PSSI terus menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan kualitas wasit Indonesia.
Salah satu buktinya yakni dengan memperpanjang kontrak Yoshimi Ogawa.
Pria asal Jepang yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Wasit PSSI tersebut dinilai telah memberikan dampak positif bagi wasit Indonesia yang bertugas di Liga 1 dan Liga 2.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pun memperpanjang kontrak Ogawa selama tiga tahun kedepan.
Ia berharap hadirnya Ogawa terus meningkatkan kualitas dan integritas wasit dalam bertugas.
"Done deal. Yoshimi Ogawa telah resmi menandatangi kontrak untuk tiga tahun kedepan dengan PSSI," tulis Erick Thohir dalam akun instgaram pribadinya, Sabtu (7/12/2024).
"Ini menjadi komitmen kami untuk terus memperbaiki kualitas wasit di kompetisi sepakbola nasional,"
"Kami akan terus meningkatkan kapabilitas dan integritas wasit untuk mewujudkan kompetisi sepakbola Indonesia yang bersih," terangnya.
Sebelumnya, Yoshimi Ogawa menilai kinerja wasit Liga 1 2024/2025 telah menunjukkan perkembangan yang sangat positif.
Kinerja mereka turut dibantu hadirnya teknologi Video Assistant Referee (VAR) yang sudah diterapkan pada liga 1 musim ini.
“Jadi saya yakin mereka sudah berkembang lebih baik lagi dalam mengambil keputusan. Jadi tadi juga Pratap sudah jelaskan kita juga harus berkembang lagi dalam VAR,” kata Ogawa di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat (29/11/2024).
“Jadi masalah ini tidak terjadi di Indonesia saja, di Jepang, di Jerman pun ketika musim pertama juga mereka punya kendala,” jelasnya.
Meskipun demikian, dirinya mengaku juga mendapatkan beberapa laporan terkait kinerja wasit yang masih belum maksimal.
Akan tetapi menurutnya hal itu lumrah terjadi, mengingat VAR baru diterapkan di musim ini di Liga 1.
Sementara negara-negara lain harus mempersiapkan wasit sekitar 1-2 dua tahun sebelum menggunakan VAR.
“Tapi kita sudah tahu, kita sudah mendapatkan banyak informasi, tapi beberapa negara menghabiskan 1 atau 2 tahun, tapi kita cukup 6 bulan untuk bisa mempersiapkan ini,” jelas Ogawa.