Begitu pula gol Kadek Arel dan Muhammad Ferarri ke gawang Laos.
Sedangkan gol Ferarri satu lagi lahir dari sepak pojok.
Permainan pragmatis dengan hanya mengandalkan situasi bola mati ini membuat permainan Timnas Indonesia mudah ditebak.
Selain itu, hal yang menjadi rapor minor Timnas Indonesia lainnya yakni mandulnya lini depan.
Diketahui, Shin Tae-yong membawa beberapa pemain andalannya ke dalam skuadnya pada Piala AFF 2024 ini.
Khusus di lini depan, nama-nama seperti Rafael Struick, Hokky Caraka, Marselino Ferdinan, hingga Ronaldo Kwateh pun ada di sana.
Namun sayangnya semua pemain lini depan Timnas Indonesia tak ada yang berhasil mencatatkan namanya di papan skor.
Tentu hal ini ini menjadi sorotan miris bagi performa minor Garuda.
Hokky Caraka yang sering diberi kepercayaan tampil pada empat laga juga gagal menunjukkan kualitasnya.
Bahkan parahnya lagi, pada laga terakhir fase grup Timnas Indonesia vs Filipina, Hokky masuk sebagai pemain pengganti menggantikan Rafael Struick pada menit ke-52.
Namun ia kembali ditarik Shin Tae-yong pada injury time dan digantikan oleh Robby Darwis.
Selain Hokky, penampilan Marselino Ferdinan juga menjadi sorotan tajam di Piala AFF 2024.
Nyatanya, modal brace ke gawang Arab Saudi pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 lalu tak bisa membuat Marselino gacor di ajang ini.
Ia justru membuat blunder fatal saat mendapat kartu merah saat melawan Laos pada matchday kedua.