TRIBUNNEWS.COM - Kehadiran Ruben Amorim sempat diharapkan langsung bisa menjadi sosok dewa penyelamat Manchester United dari keterpurukannya dalam mengarungi kompetisi Liga Inggris musim ini.
Berbekal rekam jejak impresif Ruben Amorim yang berhasil menyulap Sporting CP menjadi tim sulit dikalahkan.
Ekspektasi tinggi jelas dimiliki penggemar Manchester United saat timnya berhasil mendatangkan Ruben Amorim.
Hanya saja, harapan indah mayoritas penggemar Manchester United tidak berbanding lurus dengan apa yang menjadi kenyataan di atas lapangan, meski sudah berganti pelatih.
Manchester United masih belum mampu meraih hasil positif secara konsisten sejak kedatangan Ruben Amorim.
Dalam sembilan laga pertamanya menangani Setan Merah, rapor Ruben Amorim belum sepenuhnya mengesankan.
Hal itu bisa dilihat dari raihan hasil yang didapatkan Manchester United sejak dilatih pelatih asal Portugal tersebut.
Baca juga: Puncaki Klasemen sebelum Natal, Untung Buntungnya Liverpool dalam Perburuan Gelar Liga Inggris
Manchester United hanya bisa meraih empat kemenangan sejak Ruben Amorim menggantikan posisi Erik Ten Hag sebagai pelatih.
4 kemenangan itu diraih Setan Merah saat mengalahkan Bodo/Glimt, Everton, Viktoria Plzen dan Manchester City.
Lima laga Manchester United lainnya, Ruben Amorim harus menderita empat kekalahan dan satu hasil imbang saja.
4 kekalahan diderita Manchester United saat berjumpa Arsenal, Nottingham Forest, Tottenham dan teranyar melawan Bournemouth di kandang sendiri.
Sedangkan, satu-satunya hasil imbang yang diraih Ruben Amorim saat melatih Manchester United saat melawan Ipswich Town saat laga debutnya di Liga Inggris.
Berkaca statistik tersebut, start idaman yang dimimpikan Ruben Amorim bersama Manchester United belum terealisasi.
Para penggemar Manchester United pun kembali diuji kesabarannya terhadap proses yang dijalani Ruben Amorim.
Dengan masih panjangnya kompetisi musim ini, Ruben Amorim masih punya kesempatan untuk membuktikan kualitas terbaiknya sebagai pelatih muda top Eropa.
Fakta bahwa performa Manchester United belum sepenuhnya konsisten meskipun telah berganti pelatih baru menjadi bukti bahwa Ruben Amorim juga merupakan manusia (red: pelatih) biasa.
Di mana pelatih asal Portugal itu butuh waktu juga untuk membawa Manchester United bertaji lagi seperti dulu.
Jauhnya perbedaan kualitas dan sengitnya persaingan antara Liga Inggris dengan Liga Portugal tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Ruben Amorim.
Dengan segala beban dan ekspektasi tinggi yang mengarah kepadanya, Ruben Amorim jelas akan terus diuji kualitas kepelatihannya dalam setiap laga Manchester United di sisa laga musim ini.
Bukti Kejatuhan Manchester United sebelum Natal meski Berganti Pelatih Baru
Tepat sebelum Ruben Amorim melakoni debut sebagai pelatih Manchester United saat melawan Ipswich Town.
Posisi Manchester United masih berada di urutan 13 klasemen Liga Inggris dengan raihan 15 poin.
Kini setelah menjalani enam laga Liga Inggris bersama Ruben Amorim, posisi Manchester United tidaklah berubah.
Sempat naik drastis ke urutan kesembilan klasemen setelah menang atas Everton pada pekan ke-13 Liga Inggris.
Peringkat Manchester United kembali merosot lantaran meraih hasil buruk secara beruntun dalam beberapa laga terakhir.
Kekalahan melawan Arsenal, Nottingham Forest dan teranyar jumpa Bournemouth membuat posisi Setan Merah terlempar dari 10 besar lagi.
Kini, Manchester United kembali berada pada posisi ke-13, sama seperti sebelum Ruben Amorim menangani Manchester United.
Hingga pekan 17 Liga Inggris, Manchester United baru mengoleksi 22 poin dan minus satu gol dalam hal produktifitas gol.
Melihat fakta tersebut, nyatanya Manchester United memang belum sepenuhnya bangkit meski sudah berganti pelatih dari Erik Ten Hag ke Ruben Amorim.
Kejatuhan Manchester United pun semakin terlihat jelas karena posisi yang mereka tempati di klasemen.
Menempati urutan 13 klasemen sebelum periode natal, secara tidak langsung menjadi posisi terburuk yang pernah ditempati Manchester United.
Dilansir Whoscored, untuk pertama kalinya bagi Manchester United berada di luar peringkat 10 besar sejak musim 1989/1990 silam.
Artinya selama era baru Liga Inggris yang bergulir sejak 1992/1993, Manchester United tercatat tidak pernah menempati posisi di luar 10 besar sebelum momen natal.
Hanya saja pada kenyataannya, Manchester United kini malah berada di urutan 13 alias jauh dari peringkat 10 besar.
Hal itu seakan menjadi tanda sekaligus bukti kejatuhan Manchester United belum terobati sekalipun berganti pelatih.
Inkonsistensi performa Manchester United dalam meraih kemenangan masih melekat kuat meski sudah ditangani Ruben Amorim.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)