Tak cukup sampai disitu saja, masa depan Shin Tae-yong selaku pelatih Timnas Indonesia juga ikut terguncang.
Ya, kegagalan Timnas Indonesia melaju ke semifinal Piala AFF seperti menjadi aib besar bagi sepak bola tanah air.
Di tengah gegap gempita meroketnya prestasi Timnas Indonesia di kancah sepak bola Asia, Garuda seharusnya bisa berbuat lebih banyak di Piala AFF.
Apalagi jika Shin Tae-yong menurunkan kekuatan terbaiknya, bukan hal mustahil jika gelar juara perdana Piala AFF bisa dibawa pulang.
Hanya saja pada kenyataannya, skuad muda yang dibawa Shin Tae-yong masih belum bisa memberikan penampilan terbaik di ajang Piala AFF edisi kali ini.
Tak pelak, Shin Tae-yong yang berstatus sebagai pelatih mendapat kritik pedas dari beberapa kalangan pasca-kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024.
Isu pemecatan pun beberapa kali menggema sampai saat ini setelah Shin Tae-yong gagal meloloskan Garuda ke semifinal Piala AFF 2024.
Menjadi sebuah hal wajar jika seorang pelatih tidak bisa maksimal mengangkat prestasi tim besutannya di sebuah turnamen, maka berbagai nada kritikan harus siap diterima.
Termasuk konsekuensi isu pemecatan yang bakal mengarah kepada pelatih tersebut jika timnya dianggap underperform.
Dan jikalau PSSI benar-benar mengambil sikap untuk mengevaluasi lalu memecat Shin Tae-yong dari kursi jabatan pelatih Timnas Indonesia hanya gegara tidak lolos ke semifinal Piala AFF 2024.
Barangkali ada resiko lebih besar akan dirasakan Timnas Indonesia yang dipaksa membangun kembali skuadnya dari awal, jika melepas Shin Tae-yong.
Hal ini mengingat Shin Tae-yong sendiri sudah hampir lima tahun membangun skuad Timnas Indonesia menjadi seperti saat ini.
Alhasil bukan perkara mudah bagi Timnas Indonesia untuk tampil stabil lagi jikalau memecat Shin Tae-yong.
Tentu butuh sebuah waktu yang entah lama atau tidak untuk membangun skuad lagi, jika ada pelatih baru yang menangani sebuah tim, apalagi Tim Nasional.