Baca tanpa iklan
“Belum ada (rapat membahas pemecatan Shin Tae-yong, apalagi keputusan resmi dari PSSI),” tutur Vivin.
Ia hanya mengatakan bahwa PSSI punya target besar menuju Piala Dunia.
“Belum ada keputusan resmi dari PSSI,” tegasnya.
“PSSI jelas punya target besar menuju ke Piala Dunia, perlu dukungan semua pihak untuk bertransformasi menuju ke yang lebih baik dari segala sisi.”
“Untuk itu kami terbuka terhadap opsi-opsi apapun yang membuat Timnas Indonesia bisa makin mendekat ke target utama yaitu masuk ke kompetisi Piala Dunia baik itu tentang pemilihan pemain maupun pergantian pelatih.”
“Semua sangat dinamis dan terbuka terhadap perubahan yang lebih baik dan tidak ada yang permanen semua bergerak dinamis menuju arah yang tepat sesuai misi,” ujarnya.
Pemecatan Shin Tae-yong dinilai langkah ngawur jika terealisasi.
Terlebih Timnas Indonesia di tahun 2025 memiliki agenda super penting, yakni melakoni laga krusial di Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia akan menjalani empat laga krusial melawan Australia, Bahrain, China, dan Jepang untuk menjaga peluang lolos ke Piala Dunia 2026, baik secara langsung maupun melalui play-off.
Meski prestasi di ASEAN terbilang kurang memuaskan, capaian Shin Tae-yong di kancah Asia menjadi alasan kuat untuk tetap mempertahankan dan mendukungnya.
Fokus pada pembinaan pemain muda, pengalaman bertanding di level internasional, serta konsistensi dalam persiapan menjadi kunci keberhasilannya.
Mimpi Timnas Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026 kini berada di depan mata.
Jika Shin Tae-yong berhasil membawa Indonesia lolos ke ajang sepak bola terbesar dunia tersebut, ia akan menorehkan sejarah emas sekaligus menjawab kritik terkait hasil kurang memuaskan di level ASEAN.
(Tribunnews.com/Giri)(BolaSport/Wila Wildayanti)