News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kualifikasi Piala Dunia 2026

Awas Indonesia, Thailand Pernah Hancur di Kualifikasi Piala Dunia, Ganti Pelatih Tak Menyelamatkan

Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (kiri) bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kanan) membahas persiapan Timnas Indonesia jelang putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Timnas Indonesia wajib waspada akibat ganti pelatih mendadak di saat berjalannya putaran ketiga Piala Dunia jika tak ingin bernasib seperti Thailand.

Sementara itu, putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia masih tersisa empat laga lagi.

Di tengah-tengah perjuangan tersebut, PSSI melakukan pergantian pelatih.

Pergantian pelatih tentu diharapkan dapat menunjang kualitas Timnas Indonesia.

Meski demikian, Timnas Indonesia harus waspada.

Pasalnya, Thailand pernah hancur lebur di Kualifikasi Piala Dunia akibat melakukan pergantian pelatih.

Hal itu terjadi di Kualifikasi Piala Dunia 2018.

Thailand mengganti pelatih Kiatisuk Senamuang dengan pelatih asal Serbia Milovan Rajevac.

Awalnya, Kiatisuk Senamuang yang mengawal Timnas Thailand sejak dimulainya Kualifikasi Piala Dunia 2018 hingga lolos ke putaran ketiga.

Di putaran ketiga, Kiatisuk Senamuang hanya mampu mengantongi satu poin setelah bermain imbang 2-2 dari Australia (15/11/2016).

Sisanya, Kiatisuk Senamuang meraih 6 kekalahan.

Senamuang paham betul nasibnya sudah berada di ujung tanduk. Alhasil, dia menyatakan mundur pada Februari 2017.

FA Thailand pun menunjuk Milovan Rajevac untuk mengawal tiga laga tersisa Thailand di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia.

Nahas, hasil pergantian tersebut tak berbuah manis.

Rajevac hanya mampu mendapatkan satu poin dari tiga laga tersebut (1 imbang dan 2 kalah). 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini