News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Patrick Kluivert Pelatih Timnas

Interview pada Hari Natal, Tes Kesungguhan dan Komitmen Patrick Kluivert, Kisah Erick Cari Pelatih

Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beredar luas foto ketua umum PSSI, Erick Thohir bersama mantan pemain Barcelona Patrick Kluivert. Foto itu beredar luas setelah pengumuman Shin Tae-yong tidak lagi menjabat sebagai pelatih timnas. Ini memperkuat spekulasi yang beredar yang menyebutkan Patrick Kluivert semakin dekat untuk menjadi pengganti Shin Tae-yong.

Nantinya Patrick Kluivert akan menangani Timnas Indonesia ditemani dua asisten pelatih juga berasal dari Belanda. 

Salah satu nama asisten yang juga sudah beredar namanya, yakni Alex Pastoor. Alex Pastoor nantinya bukan hanya sebagai pelatih biasa, tapi jadi ‘dalang’ teknik Timnas Indonesia. 

“Jadi butuh yang namanya pemimpin pelatih. Nah didampingi oleh asisten pelatih yang kuat secara technical. Ini pun sudah dicari oleh Pak Erick,” kata Arya Sinulingga di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Selasa (7/1). 

"Yang pasti (calon asistennya) ya level tinggilah di Belanda juga. Maksudnya baguslah dari Belanda juga yang diambil. Yang punya prestasi meloloskan klub-klub degradasi masuk Eredivisie (Liga Belanda) gitu,” terangnya.

Shin Tae-yong benar-benar tidak tahu soal dirinya akan didepak. Bahkan, pelatih asal Korea Selatan tersebut masih sempat mengunggah ucapan selamat Tahun Baru 2025 dengan meminta dukungan agar Timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026.


Gaduh di Ruang Ganti 

Pemecatan Shin Tae-yong bukan karena alasan gagal di Piala AFF 2024. 

Kegagalan skuat Garuda melaju ke semifinal AFF hanyalah momentum untuk melihat bagaimana kinerja Shin Tae-yong. 

Erick Thohir menyiratkan bahwa sudah ada keretakan di tim sebelum laga kontra China dan pihaknya akan memecat Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia takluk dari China, 2-1 pada 15 Oktober 2024.

Pasalnya, laga melawan China jadi pertandingan yang harus mendapatkan kemenangan, mengingat saat itu China berada di dasar klasemen dan selalu kalah di tiga laga sebelumnya. 

"Saya rasa hal yang biasa posisi memang untuk kualifikasi Piala Dunia ini banyak negara-negara mengganti pelatihnya, tinggal dihitung risikonya. Makanya saya ceritakan, sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi,” ujar Erick.

“Kalau kita hitung-hitung, jika dilakukan saat itu (pemecatan) jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat, makanya hari ini yang terbaik. risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari dan kemudian kita mencari figur yang bisa memberi ekstra effort dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain,” terang Erick.

Namun dalam pemaparan tersebut, Erick tak menceritakan secara gamblang dinamika seperti apa yang terjadi. 

Ia hanya mengatakan kendala komunikasi dan taktikal yang jadi permasalah.

Sebelum isu pemecatan, Tribunnews sudah mendapatkan informasi yang sangat kredibel terkait alasan pemecatan Shin Tae-yong. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini