TRIBUNNEWS.COM - Pelatih senior asal Belanda, Louis van Gaal, menggoda penggemar sepak bola dengan kemunculannya di sebuah media Belanda.
Kemunculan Louis van Gaal pada 8 Januari 2025 lalu menjadi heboh lantaran berdekatan dengan momentum Timnas Indonesia yang sedang mencari Direktur Teknik.
Sosok van Gaal menjadi salah satu kandidat Direktur Teknik Timnas Indonesia yang muncul ke permukaan.
Pria berusia 73 tahun tersebut seakan memberi nuansa tepat dengan kemunculannya di media tersebut.
Dalam sebuah video pendek, van Gaal memberi indikasi seakan bakal kembali melatih atau menangani sebuah tim.
Pasalnya ia digambarkan sedang mengenakan jas, yang selama ini menjadi ciri khasnya selama melatih.
Selain itu, ia menuturkan kata-kata singkat tapi membuat penasaran.
"Apakah Anda siap?" kata van Gaal di media tersebut.
Tak lama berselang, Louis van Gaal kembali muncul di media yang sama, yaitu ESPN NL.
Baca juga: Timnas Indonesia Siap Panen Poin FIFA bareng Kluivert, Curacao Naik 25 Peringkat dalam 69 Minggu
Kemunculannya kali ini sekaligus menjawab teka-teki yang berada di sekitar eks pelatih Manchester United itu.
Rupanya, kemunculan van Gaal bertujuan untuk mempromosikan paruh musim kedua Liga Belanda yang dimulai pada awal Januari 2025.
Dalam video promosi tersebut, ia memang digambarkan seperti seorang pelatih yang sedang memberikan motivasi atau team talk kepada anak asuhnya.
Namun bukannya pemain bola sungguhan, LvG memberikan team talk kepada para pegawai media Belanda itu.
Dengan itu, kemunculan Louis van Gaal sama sekali tak ada hubungannya dengan Timnas Indonesia yang sedang mencari Direktur Teknik.
Sekiranya rumor yang menyeret nama LvG ke Timnas Indonesia perlahan tenggelam.
Terlepas dari itu, Timnas Indonesia sudah mendapatkan kepastian dalam hal lainnya.
Timnas Indonesia sudah mendapatkan pengganti pelatih Shin Tae-yong yang dipecat.
PSSI menunjuk legenda Belanda, Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia yang baru.
Federasi Sepak Bola Indonesia itu siap memberikan dukungan penuh kepada Kluivert.
Sebagaimana hal itu diungkapkan salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga.
Arya Sinulingga mengajak penggemar untuk move on dari pelatih timnas sebelumnya, Shin Tae-yong.
Menurutnya, Patrick Kluivert memiliki reputasi mentereng di luar negeri.
Untuk itu, ia meminta penggemar memberikan dukungan kepada Kluivert.
"Move on yuk," tulis Arya Sinulingga pada unggahan Instagram Stories miliknya.
"Di luar negeri saja orang pada kagum," sambungnya.
Meski demikian, tak sedikit pihak yang meragukan kapasitas Patrick Kluivert sebagai pelatih.
Anggapan itu muncul bukannya tanpa dasar.
Karier kepelatihan Kluivert di level klub dan timnas belum mencapai titik terbaik.
Dirangkum dari laman Transfermarkt, Patrick Kluivert mulai terjun di dunia kepelatihan pada Juli 2008 ketika menjadi pelatih penyerang AZ Alkmaar.
Setelah satu setengah tahun, Kluivert direkrut Ange Postecoglou ke klub Australia Brisbane Roar sebagai asisten pelatih pada 2010.
Kluivert kembali jadi pelatih striker di NEC Nijmegen kemudian melatih FC Twente U21. Dari 45 laga bersama Twente U21, Kluirt 25 kali menang dan 13 kali kalah.
Di tangan Kluivert FC Twente U21 menempati peringkat pertama Beloften Eredivisie.
Epic bersama Jong Twente mengantar Kluivert jadi asisten Louis van Gaal di timnas Belanda. Pada Maret 2015, Kluivert untuk kali pertama jadi pelatih tim senior di timnas Curacao.
Akan tetapi Kluivert gagal dalam Kualifikasi Piala Dunia 2016 zona CONCACAF. Gagal di Curacao, Kluivert jadi pelatih Ajax Amsterdam U19.
Kariernya berlanjut jadi penasihat timnas Curacao dan direktur olahraga Paris Saint-Germain (PSG).
Kluivert tidak memiliki banyak pengalaman memegang tim utama. Pada 2018 jadi asisten Clarence Seedorf di timnas Kamerun. Lalu jadi manajer akademi Barcelona.
Pelatih 48 tahun ini kembali ke Curacao sebagai caretaker pada 2021. Namun lagi-lagi gagal dalam Kualifikasi Piala Dunia 20222, kemudian dihajar Bahrain 0-4 dalam laga persahabatan.
Klub Liga Turki, Adana Demirspor jadi satu-satunya klub yang dilatih Kluivert pada Juli 2023.
Tetapi pelatih asal Belanda ini dipecat Adana pada Desember 2023 setelah enam bulan bertugas.
(Tribunnews.com/Guruh)