Liga Inggris

Ange Postecoglou Murka, Tottenham Kehilangan Jati Diri saat Dikalahkan Arsenal

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Tottenham Hotspur berpaspor Australia, Ange Postecoglou dalam musim kompetisi 2024/2025.
Pelatih Tottenham Hotspur berpaspor Australia, Ange Postecoglou dalam musim kompetisi 2024/2025.

TRIBUNNEWS.COM - Apes bagi Tottenham, merasakan kekalahan lagi ketika berlaga di Emirates Stadium menghadapi Arsenal, Kamis (16/1/2025). Untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, tim berjuluk The Lilywhite itu selalu pulang dengan kekalahan atas The Gunners.

Tidak ada yang bisa dibanggakan dari Tottenham dalam pertandingan tadi malam.

Tim besutan Ange Postecoglou nyaris tak memberi ancaman berarti. Ya meskipun Tottenham mampu mencetak gol 'keberuntungan', tapi nyatanya peluang yang mereka hadirkan begitu minim.

Son Heung-min mencatatkan namanya di papan skor pertandingan pada menit 25'. Tendangan spekulasinya dair luar kotak penalti mengenai kaki Saliba sehingga mengecoh raya untuk bergerak.

Pemain Tottenham Hotspur Son Heung-min merayakan gol ke gawang Arsenal dalam pertandingan Liga Inggris 2024/2025.
Pemain Tottenham Hotspur Son Heung-min merayakan gol ke gawang Arsenal dalam pertandingan Liga Inggris 2024/2025. (Instagram Tottenham Hotspur)

Setelah itu, tidak ada lagi peluang tepat sasaran. Adanya hanya percobaan yang dilepaskan oleh Pedro Porro yang mengenai mistar gawang.

Itu pun baru terjadi di penghujung waktu tambahan babak kedua, satu menit sebelum peluit panjang dibunyikan.

Kekalahan ini menjadi yang ke-11 bagi Tottenham, akibatnya, tim asuhan Ange harus berada di peringkat 13 klasemen Liga Inggris.

Baca juga: Kata-kata Mikel Arteta seusai Arsenal Bungkam Tottenham, Belum Bisa Move On dari Manchester United

The Lilywhite hanya berjarak 8 angka dengan Wolves yang berada di zona merah degradasi.

"Di babak pertama kami tidak terlalu bagus da pasif," ungkap Ange usai laga dikutip dari Skysports.

"Kami membiarkan Arsenal mengambil kendali. Saya kecewa dengan kami dengan dan tanpa bola, membiarkan mereka menentukan tempo. Jauh dari kata cukup bagus."

"Itu bukan jati diri kami," tegasnya.

Pemain Tottenham mudah kehilangan bola, timing, dan momentum. Skema direct pass dari serangan balik juga tidak efisien.

"Bukan begitu cara saya mengatur tim untuk bermain. Hanya duduk diam dan membiarkan Arsenal bermain saja tidak cukup baik," sambungnya.

"Kami tidak bermain sesuai identitas yang saya inginkan. Kami adalah tim yang agresif dengan dan tanpa bola, tetapi malam ini kami terlalu pasif," tambahnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini