TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan atas Pink Spiders yang sekaligus menghentikan rekor unbeaten Red Sparks, tidak membuat pelatih Ko Hee-jin kesal dan kecewa.
Sebaliknya, pelatih Red Sparks tersebut justru bangga atas perjuangan keras Megawati dan kolega mengimbangi permainan Pink Spiders, Kamis (30/1/2025).
Berlangsung di Chungmu Gymnasium, Red Sparks yang tampil di depan publiknya sendiri harus mengakui keunggulan Pink Spiders lewat skor akhir 2-3 (21-25, 28-26, 25-15, 15-25, 9-15)..
Kekalahan itu menandai terhentinya rekor 13 kemenangan Red Sparks.

Dua hal yang tersorot dalam proses kekalahan tim asuhan Ko Hee-jin hari ini adalah dari sisi pemblokiran lawan dan jumlah kesalahan tim Red Sparks sendiri.
Megawati sejatinya tidak tumpul, dia sukses mengemas 31 poin dalam pertandingan lima set.
Jumlah poin itu adalah yang paling tinggi di antara kedua tim.
Tambahan poin itu juga menambah pundi-pundi poin Mega di daftar top skor menjadi 590 poin.
Namun bersamaan dengan itu, upaya spike-spike tajam Mega juga sering dipatahkan lawan. Terutama pemblokiran dari Anilise Fitzi (middle blocker Pink Spiders) yang hari ini tampil gemilang.
Adapun soal error, faktor ini yang juga sangat berpengaruh dan masih jadi masalah klasik skuad berjuluk Red Force.
Dalam pertandingan hari ini, jumlah error (beomsil) yang dilakukan Mega adalah sembilan kali. Beberapa datang dari spike yang melebar.
Sementara itu, rekan Mega, Vanja Bukilic juga sama saja. Menyumbang poin tinggi tetapi error-nya pun juga banyak.
Baca juga: Hasil Klasemen Liga Voli Korea: Total Megawati 590 Poin, Red Sparks Batal Pepet Hyundai Hillstate
Bukilic mengemas 18 poin dan melakukan 12 kali error.
Jumlah keseluruhan error yang dilakukan Red Sparks hari ini adalah 31 kali, dengan Mega dan Bukilic sebagai 'penyumbang' utama kesalahan-kesalahan sendiri tersebut.