Tiga Resep yang Bikin Imran Nahumarury Jadi Satu-satunya Pelatih Lokal yang Tersisa di Liga 1
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imran Nahumarury patut mendapatkan pujian khusus atas kinerjanya bersama Malut United di Liga 1 2024/25.
Sosok berusia 46 tahun itu berhasil membawa Malut United bersaing di papan tengah setidaknya sampai pekan ke-25 musim ini.
Catatan itu menjadi istimewa karena Imran Nahumarury menjadi satu-satunya pelatih lokal yang tersisa di musim ini.
Dia pun membagikan tiga kiat yang menurutnya berhasil membawa tim berstatus promosi ini bersaing dengan tim-tim lain.
"Kita harus menghargai masa lalu, mempelajari masa kini, dan mengantisipasi masa depan," ungkap Imran, dalam konferensi pers jelang lawan Barito Putera, Jumat (7/3/2025).
Pelatih yang pada musim lalu berhasil membawa Malut United promosi dari Liga 2 itu pun berharap terus mendapatkan dukungan penuh dari manajemen klub.
Dukungan itu tentu akan membantu kinerja kepelatihan agar bisa terus bersaing dengan 17 kontestan lain di Liga 1.
"Saya berharap, dalam bekerja pelatih lokal juga mendapatkan kepercayaan serta dukungan yang sama dari manajemen klub seperti halnya pelatih asing," kata mantan pemain timnas Indonesia ini.
Malut United saat ini berada di urutan ketujuh klasemen sementara dengan koleksi 39 poin.
Yakob Sayuri Cs, menorehkan 10 kemenangan, sembilan hasil imbang, serta enam kekalahan.
Sebagai catatan, Imran Nahumarury menjadi satu dari empat pelatih lokal yang dipertahankan sejak Liga 1 2024/25 bergulir.
Pada awal musim ini, ada empat pelatih lokal yang dipercaya menukangi tim-tim Liga 1.
Selain Imran bersama Malut United, ada Hendri Susilo (Semen Padang), Rahmad Darmawan (Barito Putera), dan Widodo C Putro (Madura United).
Dalam perjalanannya, para pelatih itu pun memilih hengkang atau tidak dipercaya lagi oleh timnya.
Ada juga nama Emral Abus, pelatih lokal yang sempat menukangi PSBS Biak sepeninggalan Juan Esnaider.
Namun, Emral kini berganti peran menjadi Direktur Teknis. Posisi Emral sudah digantikan oleh Marcos Guillermo Samso.