TRIBUNNEWS.COM – Berita mengejutkan datang dari Opera beberapa waktu lalu.
Perusahaan asal Norwegia yang terkenal dengan produk perambannya ini dikatakan telah mendapatkan tawaran dengan nilai yang sangat menggiurkan untuk melepas 100 persen sahamnya.
Tawaran itu datang dari sebuah konsorsium yang beranggotakan dua perusahaan software asal China, yakni Kunlun dan Qihoo 360.
Kedua perusahaan masih didukung lagi secara finansial oleh dua perusahaan lain bernama Gold Brick dan Yonglian.
Konsorsium tersebut berani menawarkan mahar sebesar 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 16 triliun agar Opera mau diakuisisi.
Menariknya, jika kesepakatan itu benar terjadi, ini bukan cerita pertama soal akuisisi perusahaan Barat oleh Asia.
Sebelumnya, ada beberapa contoh lain yang sudah terjadi di dunia bisnis, terutama di industri teknologi.
Meskipun memiliki ciri-ciri yang sama, yakni menawarkan transfer uang dengan nilai besar, ada sedikit perbedaan di antara akuisisi tersebut.
Ada akuisisi keseluruhan perusahaan, ada juga cerita akuisisi yang hanya satu divisi dari perusahaan tertentu.
Berikut beberapa kisah perusahaan-perusahaan Barat yang diakuisisi oleh perusahaan Asia.
IBM
Ini, mungkin, cerita akuisisi paling menghebohkan di industri teknologi. Pada tahun 2005, perusahaan PC asal China Lenovo memutuskan untuk membeli divisi PC milik IBM bersama dengan brand ThinkPad.
Lenovo dikatakan harus membayar 1,25 miliar dollar AS atau sekitar Rp 16,8 triliun, jika menggunakan kurs saat ini.
Bagi IBM sendiri, keputusan melepas ThinkPad ini cukup tepat. Perusahaan asal Amerika Serikat ini akhirnya bisa berfokus untuk mengembangkan software, hardware (yang akhirnya dilepas juga ke Lenovo), dan solusi enterprise.