TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sebelum kelahiran Facebook dan Twitter, Friendster adalah jejaring sosial yang mewabah di kalangan remaja. Di bilik-bilik warnet, anak muda kerap menghabiskan waktu berjam-jam untuk berselancar di Friendster.
Namun, kejayaan Friendster harus berakhir pada 2009 silam, seiring dengan dominasi Facebook yang semakin kuat. Di tahun yang sama, Friendster dibeli taipan Malaysia dan beralih fungsi menjadi portal social game online pada 2011.
Tampaknya strategi tersebut tak berhasil mengembalikan kemasyhuran Friendster. Pada pertengahan 2015, media sosial tersebut benar-benar tutup.
Belum genap setahun pasca ditutup, kini muncul lagi situs Friendster dengan domain dot id. "Temukan teman lamamu," begitu kalimat yang tertera saat membuka laman situs, sebagaimana dikutip KompasTekno, Rabu (16/3/2016).
Ada pula pilihan "masuk" atau "daftar" yang disematkan di tengah-tengah laman. Apakah ini artinya Friendster beroperasi kembali? Tampaknya tidak.
Pasalnya, Friendster terdahulu sejatinya merupakan jejaring sosial yang berpusat di Mountain View, AS. Sementara Friendster yang baru diluncurkan memiliki domain "dot id" yang notabene adalah domain Indonesia.
Dari informasi di laman "tentang kami" yang tertera pada sisi kiri bawah situs baru tersebut, Friendster.id memperkenalkan diri sebagai karya lokal.
"Sebagai situs jejaring sosial karya anak bangsa, Friendster merupakan sebuah manifestasi dari karakter rakyat Indonesia," begitu tertera pada keterangan di situs tersebut.
Keterangan ini bisa diartikan Friendster.id tidak berafiliasi langsung dengan Friendster yang asli.
Meski tak sama dengan Friendster yang dulu, Friendster.id merupakan jejaring sosial. Diharapkan, situs tersebut dapat membantu penggunanya berbagi asa, cerita, dan tawa, bersama orang-orang terdekat.
Untuk menjajal situs jejaring sosial teranyar tersebut, silakan kunjungi situsnya di sini.