TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Google mengumumkan akan bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk membuat mesin yang bisa mempelajari bahasa Jawa.
Kerja sama tersebut merupakan bagian dari Project Unison, yaitu proyek penelitian Google untuk membuat suara text-to-speech yang cepat, murah dan efisien, khususnya untuk bahasa dengan sumber referensi yang terbatas.
Cara kerja proyek ini adalah mengumpulkan berbagai rekaman tuturan berbahasa Jawa dan memamakainya sebagai model bahasa di berbagai produk Google.
Sebagaimana disampaikan dalam keterangan resmi Google kepada KompasTekno, Selasa (3/5/2016), jika proyek tersebut sukses maka ponsel Android akan bisa memahami perintah (voice input) atau membacakan teks (text-to-speech) dalam Bahasa Jawa.
Di Indonesia sendiri terdapat kurang lebih 80 juta orang yang berbicara dalam bahasa Jawa. Merekalah yang diharapkan bisa mendapatkan manfaat besar dari fitur ini.
Sekadar diketahui, membuat fitur text-to-speech cenderung sulit dilakukan, apalagi untuk bahasa dengan sumber daya terbatas. Pasalnya proyek seperti ini membutuhkan banyak data percakapan dan biaya tinggi.
Namun kemajuan teknologi telah menyederhanakan metode pengumpulan data dan mengecilkan biaya yang dibutuhkan. Kini Google bisa mengumpulkan data hanya memakai perangkat seharga 2.000 dollar Amerika Serikat atau setara Rp 26 juta.
Harga tersebut untuk perangkat yang terdiri dari komputer, mikrofon, USB converter dan pre-amplifier.
Sebelumnya, Google juga telah berhasil menyelesaikan Project Unison untuk Bahasa Bengali, India, yang total memiliki 210 juta orang penutur.
Editor
: Reska K. Nistanto