TRIBUNNEWS.COM – Apple merombak sistem App Store yang membuat developer dan pengguna sama-sama suka.
Toko aplikasi untuk iOS tersebut bakal lebih ramah dan menguntungkan bagi pengembang aplikasi dan pengguna. Setidaknya, begitu yang diumbar sang pabrikan Cupertino.
Ada tiga sistem yang dipermak, yakni birokrasi prosedural sebelum aplikasi dipublikasikan, model bisnis bagi pengembang, dan pencarian aplikasi oleh pengguna.
Menurut Vice President of Marketing Apple Phill Schiller, prosedur penyeleksian aplikasi akan lebih mudah dan cepat.
Sebelumnya, Apple butuh waktu lima hari sebelum memutuskan suatu aplikasi layak tersedia di App Store atau tidak.
Kini, proses itu hanya akan berlangsung sehari, sebagaimana dilaporkan DigitalTrends.
Percepatan itu memang belum bisa dinikmati semua pengembang. Schiller mengatakan, baru 50 persen pengajuan aplikasi yang sudah bisa kelar dalam satu hari. Sisanya kurang lebih rampung dalam dua hari.
Soal model bisnis, Apple akan memberikan porsi pemasukan lebih bagi pengembang.
Selama ini, pendapatan dari aplikasi berbayar akan masuk ke rekening pengembang sebanyak 70 persen. Sisanya sebesar 30 persen masuk ke kas Apple.
Dalam waktu dekat, skema itu akan menjadi 85 persen dan 15 persen. Pengembang mendapat 85 persen dan Apple meraup 15 persen.
Bagi pengguna, antarmuka App Store akan sedikit berbeda.
Menurut Apple, pengguna bakal mendapatkan pengalaman mencari aplikasi yang lebih menyenangkan.
Pasalnya, aplikasi yang telah diinstal tak akan lagi muncul. Jadi, saat mengeksplor aplikasi, pengguna hanya akan melihat hal-hal baru.
Ada juga tab Categories yang akan ditambahkan.
Diketahui, tab tersebut sudah sejak dulu hadir di Play Store milik Google yang merupakan rumahnya aplikasi-aplikasi Android.
Pembaruan ini tak berlaku serentak. Yang jelas, kata Apple, ketiganya bakal dirasakan pengembang dan pengguna dalam beberapa bulan ke depan.