TRIBUNNEWs.COM, JAKARTA – Petinggi Google sengaja terbang ke Indonesia dari kantor pusatnya di Mountain View, California.
Misinya untuk menyemarakkan gelaran bertajuk ‘Google for Indonesia’ di Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta.
Deretan petinggi yang hadir itu antara lain VP (Vice President) Product Management Google Caesar Sengupta, VP Product Management in Search Tamar Yehoshua.
Lalu VP of Engineering YouTube John Harding, VP Engineering Maps Hugh Williams, dan Head of Product and Developer Relations Ben Galbraith.
Mereka sengaja dihadirkan untuk menjelaskan dengan rinci layanan Google yang khusus didesain untuk Indonesia.
”Pengguna internet di Indonesia sampai 100 juta orang. Itu mengalahkan penduduk Australia,” kata Caesar Sengupta.
Populasi sebesar itu jelas sangat seksi di mata Google. Atas dasar itulah, Google meng-up grade layanannya yang relevan dengan kebutuhan di Indonesia.
Layanan itu antara lain Google Search, YouTube, Google Translate, Google Play sampai Google Maps.
Misalnya saja seputar perilaku orang Indonesia yang berusaha irit pemakaian data sehingga bisa menekan pengeluaran.
Google menjawabnya dengan menawarkan layanan Google Maps yang bisa digunakan secara offline.
”Ada opsi Google Maps hanya aktif ketika terjangkau sinyal WiFi. Dengan begitu, penggunaan data internet pengguna bisa ditekan,” kata Hugh Williams, VP Engineering Maps.
Hal yang sama juga berlaku saat menggunakan layanan Google Search.
”Kami me-develop Google Search yang lebih memuat hasil lebih cepat dan efisien dalam penggunaan data,” tukas Tamar Yehoshua, VP Product Management untuk Google Search.