Teknologi AI Penting Bagi ASN Tapi Jangan Sampai Menyulitkan Pekerjaan
Willy Widianto/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi termasuk Artificial Intelligence (AI) dinilai sangat penting untuk aparatur sipil negara (ASN).
AI yang merupakan bagian dari perkembangan teknologi kekinian harus jadi alat yang memudahkan pekerjaan, bukan justru menyulitkan.
“Dalam menjalankan pekerjaannya, pegawai di lingkup Kemendagri harus didasari oleh niat yang kuat dan terarah, seperti strong why, big why, dan grand why, sehingga bisa memberikan dampak maksimal,” ujar Pendiri ESQ Group Ary Ginanjar Agustian dalam pernyataannya saat acara "Internalisasi Ber-AKHLAK: Menuju Kemendagri Ber-AKHLAK" di Jakarta, Sabtu(23/11/2024).
Ary juga mengingatkan agar pegawai di lingkup Kemendagri memiliki mentalitas positif dan berfokus pada hal baik.
Karakter tersebut perlu diterapkan untuk membangun pemerintahan yang adaptif dan humanis.
"Jadi kita ini punya laci-laci, di mana laci-laci kita ada masalah negatif, masalah baik, masalah positif, masalah juara. Jangan pernah salah tarik laci dalam hidup," ujarnya.
Sebagai bentuk konsistensi Kemendagri bekerja sama dengan ESQ/ACT Consulting International menggelar BerAKHLAK Awards. Ajang ini sebagai penghargaan bagi sejumlah unit kerja yang dinilai berhasil mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK.
Adapun BerAKHLAK adalah nilai-nilai dasar ASN yang baru, yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Ajang tersebut diselenggarakan dalam mengukur dan melakukan survei pemetaan Budaya Kerja ASN (Indeks BerAKHLAK).
Ary Ginanjar Agustian juga memberikan apresiasi terhadap Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) atas komitmennya menjaga dan menghidupkan ASN Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), yang telah menjadi undang-undang nomor 20 tahun 2023.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mendorong implementasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (Ber-AKHLAK) untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Di tengah ketidakpastian politik dan kondisi di lingkup internasional, dia menyebut implementasi core value Ber-AKHLAK merupakan landasan moral yang kuat dalam menjalankan organisasi.
"Jadi, Ber-AKHLAK ini canggih banget. Semua sudah ada di sini. Moral issues, kompetensi ada di sini, pelayanannya, accountability-nya, kompetensi, loyal, adaptif, kolaboratif, dan yang paling penting adalah harmoni," kata Bima.
Ia menyebut core value Ber-AKHLAK bersinggungan dengan visi dan misi Presiden RI Prabowo Subianto maupun tugas dan fungsi Kemendagri, yaitu bekerja untuk rakyat.
Hal ini diwujudkan dengan bersama-sama memikirkan bagaimana rakyat bisa sejahtera, tindakan korupsi bisa diatasi, serta anggaran untuk rakyat bisa secara efektif dan efisien.
“Untuk itu, membentuk kader-kader yang Ber-AKHLAK, khususnya bagi keluarga besar Kemendagri sangat penting. Integritas dan loyalitas menjadi karakter penting yang harus dipunyai oleh setiap pegawai di Kemendagri,” tutupnya.