Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO KG Media, Andy Budiman, mengingatkan pentingnya perusahaan pers melindungi karya jurnalistiknya di era kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) saat ini.
Saat ini, ungkapnya, pemanfaatan AI di dapur redaksi atau newsroom tidak terhindarkan.
Andy mengungkapkan meski KG Media saat ini juga memanfaatkan AI, khususnya untuk produksi konten dan membantu jurnalisnya memproduksi konten baik artikel maupun video khususnya dalam hal penyuntingan, namun pemanfaatannya tetap harus diatur.
Satu di antara caranya, ungkap Andy, adalah dengan menggunakan konten berbayar dan memastikan konten berita yang disunting menggunakan aplikasi AI tidak digunakan sebagai bahan training model perusahaan AI tersebut.
Pengaturan pemanfaatan AI tersebut, ujar Andy, dibutuhkan mengingat risiko besar yang dihadapi dalam pemanfaatan AI.
Risiko tersebut di antaranya muncul karena menurutnya perusahaan AI saat ini sangat ingin mengambil konten jurnalistik untuk menjadi bahan training model AI mereka.
Perusahaan AI saat ini, kata dia, masih berlomba-lomba menghasilkan model yang paling bagus.
Untuk mendapatkan model yang paling bagus, perusahaan AI membutuhkan data dan konten untuk training model mereka.
Baca juga: Penyebab Meta AI Tak Muncul di WhatsApp dan Cara Mengaktifkannya
Berdasarkan tren, lanjut dia, lalu lintas (traffic) pengambilan data atau konten dari jagat internet selalu naik setiap tahun.
Menurut data yang dihimpun Andy, sekira 50 persen pengunjung sebuah website atau laman di internet bukanlah manusia, melainkan robot atau biasa disebut Bot.
Bot yang mengambil data di website, menurutnya bisa dibagi menjadi dua jenis yakni Bot yang mengambil data sesuai aturan dan Bot yang mengambil data tidak sesuai aturan atau mencuri.
Bot yang masuk dan mengambil data tidak sesuai aturan, berpotensi membuat plagiat atau bahkan membuat website tersebut menjadi tidak dapat diakses atau down.
Padahal, kata Andy, seharusnya, harta terbesar perusahaan jurnalistik adalah jurnalisnya dan karya jurnalistiknya itu sendiri.
Hal itu disampaikannya dalam Seminar Nasional Bertajuk Jurnalisme Versus Artificial Intelligence (AI) yang disiarkan langsung di kanal Youtube Dewan Pers pada Rabu (11/12/2024).