"Ini kalau ada pesan yang semoga bisa tersampaikan adalah lindungi harta terbesar anda sebagai perusahaan jurnalistik yaitu karya jurnalistiknya sendiri," kata Andy.
"Kalau kita mengumpanin secara sukarela ke aplikasi AI untuk penyuntingan, bikin laporan segala macam, tapi tidak ada kompensasi apa-apa selain hasil suntingan, sebetulnya kita memberikan harta terbesar kita ke perusahaan AI," lanjutnya.
Dari sisi bisnis, kata Andy, ada berbagai macam aplikasi AI untuk membuat bisnis media terbantu.
Akan tetapi, untuk KG Media sendiri kontribusi penggunaan aplikasi AI pada pendapatan hanya 1 persen.
Baca juga: Cara Menghilangkan Meta AI di WhatsApp dan Mengaktifkan Kembali
"Tapi total, saya sudah hitung di KG Media, semua penggunaan AI kita ini, paling kontribusinya cuma 1?ri pendapatan. Padahal potensi disrupsinya, itu jauh lebih besar dari 1% pendapatan kita," ungkapnya.
"Artinya, saya inginnya optimis, tapi kalau saya lihat dari sisi bisnis saat ini, potensi disrupsinya AI dengan peluang yang kita bisa dapatkan dengan segala macam tools (alat) AI, itu masih jauh lebih besar potensi disrupsinya," sambung dia.
Andy juga mengungkapkan sejumlah peluang terkait pemanfaatan AI dalam perusahaan media.
Saat ini, kata Andy, perusahaan publisher di dunia sudah banyak yang melarang atau memblok Bot untuk mengambil konten guna keperluan perusahaan AI.
Artinya, lanjut dia, perusahaan AI sudah mulai kehabisan data berkualitas.
Selain itu, kata dia, ada regulasi baru di Eropa berlaku tahun depan yang mewajibkan transparansi dari perusahaan AI khususnya terkait sumber data yang mereka gunakan.
Kemudian, perusahaan AI besar banyak mengalami litigasi atau tuntutan hukum terkait sumber data yang berpotensi menimbulkan risiko bagi investor perusahaan AI tersebut.
Sehingga, lanjut dia, pilihannya bagi perusahaan AI adalah mengambil data atau konten secara bertanggung jawab dan aman.
Baca juga: Pakai AI, Keluarga Sandera Israel Buat Video Putra Netanyahu Ditahan di Terowongan Hamas
Hal tersebut, kemudian bisa dilihat dari kerja sama yang saat ini dilaporkan telah dijalankan antara sebuah perusahaan AI besar asal AS dengan grup perusahaan media besar asal AS dengan nilai sekira USD250 juta.
Perusahaan AI tersebut juga, kata dia, dilaporkan telah menjalin kerja sama dengan sebuah grup perusahaan media besar asal Jerman senilai sekira USD30 juta.