News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ada Gangguan, Saldo Pengguna Go-Jek Mendadak Ludes

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengemudi GO-JEK melihat aplikasi pemesanan minuman Coca-Cola di salah satu minimarket di Jakarta, Minggu (19/6/2016). Coca-Cola Indonesia (CCI) dan GO-MART, sebuah layanan belanja online dari GO-JEK, meluncurkan navigasi khusus Coca-Cola Delivery, yang memungkinkan para konsumen di Jabodetabek, Bandung, Bali dan Makassar untuk memesan produk-produk Coca-Cola dengan sangat mudah selama periode Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri yang berlangsung dari 16 Juni sampai 27 Juli 2016. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pagi ini, Selasa (30/8/2016), linimasa Twitter dibanjiri pengguna yang mengeluhkan layanan Go-Pay.

Dompet digital pada aplikasi Go-Jek tersebut dikeluhkan bermasalah.

Pasalnya, beberapa pengguna mengaku saldo Go-Pay mereka tiba-tiba ludes tanpa ada pemakaian untuk layanan transportasi atau layanan lainnya.

Keluhan di linimasa sudah dimulai sejak pukul 06.30 WIB.

Perwakilan Go-Jek mengatakan gangguan yang dialami pengguna pagi ini disebabkan karena Go-Jek sedang melakukan perawatan dan upgrade sistem.

Menurut mereka, prosedur itu memang rutin dilakukan secara berkala oleh layanan ride-sharing tersebut.

"Sekarang semua sudah berjalan normal dan tidak ada gangguan," kata perwakilan Go-Jek tersebut.

Hal itu dibenarkan beberapa pengguna yang kembali melapor di Twitter bahwa saldo Go-Pay miliknya sudah kembali seperti semula.

Ini bukan kali pertama pengguna Go-Jek heboh akibat Go-Pay bermasalah.

Pertengahan Juli lalu, data pelanggan Go-Jek sempat bocor dan diperjualbelikan di media sosial.

Salah satu pengguna bernama Sangalian Jato mengaku kredit di Go-Pay miliknya tiba-tiba menyentuh angka Rp 0.

Padahal seharusnya saldonya masih banyak karena baru saja diisi ulang (top-up) beberapa hari sebelumnya.

Go-Jek kala itu membantah server miliknya dibobol.

Dalam sebuah keterangan resmi, Go-Jek mengatakan akun-akun yang banyak dijual di media sosial itu diambil dari layanan online lain di luar Go-Jek, yang memiliki protokol dan sistem keamanan yang pernah diretas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini