TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pagi ini, Selasa (30/8/2016), linimasa Twitter dibanjiri pengguna yang mengeluhkan layanan Go-Pay.
Dompet digital pada aplikasi Go-Jek tersebut dikeluhkan bermasalah.
Pasalnya, beberapa pengguna mengaku saldo Go-Pay mereka tiba-tiba ludes tanpa ada pemakaian untuk layanan transportasi atau layanan lainnya.
Keluhan di linimasa sudah dimulai sejak pukul 06.30 WIB.
Perwakilan Go-Jek mengatakan gangguan yang dialami pengguna pagi ini disebabkan karena Go-Jek sedang melakukan perawatan dan upgrade sistem.
Menurut mereka, prosedur itu memang rutin dilakukan secara berkala oleh layanan ride-sharing tersebut.
"Sekarang semua sudah berjalan normal dan tidak ada gangguan," kata perwakilan Go-Jek tersebut.
Hal itu dibenarkan beberapa pengguna yang kembali melapor di Twitter bahwa saldo Go-Pay miliknya sudah kembali seperti semula.
Ini bukan kali pertama pengguna Go-Jek heboh akibat Go-Pay bermasalah.
Pertengahan Juli lalu, data pelanggan Go-Jek sempat bocor dan diperjualbelikan di media sosial.
Salah satu pengguna bernama Sangalian Jato mengaku kredit di Go-Pay miliknya tiba-tiba menyentuh angka Rp 0.
Padahal seharusnya saldonya masih banyak karena baru saja diisi ulang (top-up) beberapa hari sebelumnya.
Go-Jek kala itu membantah server miliknya dibobol.
Dalam sebuah keterangan resmi, Go-Jek mengatakan akun-akun yang banyak dijual di media sosial itu diambil dari layanan online lain di luar Go-Jek, yang memiliki protokol dan sistem keamanan yang pernah diretas.