TRIBUNNEWS.COM, HANGZHOU – Alibaba Group tak mau setengah-setengah menggarap pasar Indonesia.
Usai mengakuisisi Lazada, kini giliran industri logistik yang dilirik perusahaan yang didirikan Jack Ma tersebut.
Terlebih lagi, Alibaba Group bukan pendatang baru di bisnis logistik.
Lewat perusahaan spin off Cainiao, Alibaba Group menunjukkan bukti menjadi pemain penting di Tiongkok yang belakangan ini menjadi pasar logistik terbesar di muka bumi.
Di Negeri Tirai Bambu, rata-rata sekitar 57 juta paket dikirimkan tiap harinya di tahun 2015. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang ‘hanya’ 35 juta paket per hari.
”Indonesia tentu sangat penting bagi kami dan kami punya banyak rencana di Indonesia,” kata Vice President of Cainiao Network Wan Lin kepada Tribunnews.com di markas Alibaba, Hangzhou, Senin (19/9/2016).
Lazada akan menjadi pintu masuk bagi Cainiao mengenalkan platform ‘Smart Logistic System’ kepada industri logistik di Tanah Air.
”Nantinya layanan logistik di Lazada akan terintegrasi dengan Cainiao big data network,” terang Wan Lin.
Dia menekankan Cainiao bukanlah perusahaan logistik tradisional. Lebih dari itu, Cainiao mengadopsi pendekatan baru dalam logistik.
”Platform kolaboratif kami menjangkau sektor mulai dari pengiriman, gudang, penjemputan, dan pengiriman lintas negara,” papar Wan Lin.
Keberadaan Cainiao sendiri didalangi Jack Ma, Founder Alibaba Group, yang menaruh perhatian besar pada industri logistik.
Dalam gelaran Global Smart Logistics beberapa waktu lalu, dia menegaskan industri logistik sudah seharusnya mempunyai pemikiran jangka panjang dan mencari jawaban atas isu logistik di masa depan.
Di samping itu, Penasehat e-Commerce Presiden Joko Widodo ini menggarisbawahi sudah saatnya pemain logistik memikirkan cara mengirimkan produk dari pabrik langsung ke tangan konsumen tanpa melewati gudang lagi.