TRIBUNNEWS.COM - Menurut laporan kecelakaan dan Twitter, bermain Pokemon GO berpotensi mendistraksi pengemudi dan meningkatkan jumlah kecelakaan mobil maupun kejadian yang hampir menyebabkan kecelakaan di jalan raya.
Permainan augmented, di mana pemain diharuskan menggunakan perangkat mobile mereka untuk mengumpulkan karakter Pokemon, memang mengharuskan seseorang untuk bergerak sebanyak mungkin.
Selama periode 10-hari pada bulan Juli tahun ini, John Ayers dari San Diego State University di California dan rekan-rekannya mengumpulkan sampel acak dari 4.000 tweet yang berisi istilah "Pokemon", "mengemudi," serta "mobil."
Masing-masing dari tweet dianalisis dan ditinjau oleh peneliti.
Mereka juga mengidentifikasi laporan kecelakaan yang disebabkan oleh Pokemon GO menurut Google News.
"Kami ingin melakukan deteksi cepat, sehingga kami melihat apa yang masyarakat katakan dalam kata-kata mereka sendiri di media sosial," kata Ayers.
Sekitar sepertiga dari 4.000 tweet menunjukkan bahwa pengemudi, penumpang, atau pejalan kaki memainkan permainan tersebut, misalnya, "Aku menangkap Pokemon sambil mengemudi."
Para peneliti mengatakan, jumlah tersebut diterjemahkan menjadi 113.993 laporan kecelakaan serta kejadian yang hampir menyebabkan kecelakaan di seluruh Twitter selama periode 10 hari.
"Masalahnya jauh besar dari itu, karena tidak semua orang melaporkan itu di Twitter," kata Ayers kepada Reuters Health.
"Satu-satunya hal yang dapat menolong mereka dari kecelakaan mobil adalah keberuntungan."
Dalam periode 10-hari penelitian saja, telah dilaporkan ada 14 kecelakaan mobil akibat permainan Pokemon GO pada Google News, menurut studi dalam JAMA Internal Medicine.
Banyak yang memuji Pokemon GO, karena mampu mendorong aktivitas fisik serta menjadi salah satu solusi dari masalah terkait berat badan seperti diabetes, kata Ayers.
Sayangnya, Pokemon GO kini juga telah menjadi penyebab utama kematian untuk orang dewasa muda yang bermain sambil berkendara. (Ayunda Pininta/kompas.com)