Setidaknya, berdasarkan pengakuan manajemen perusahaan pengelola videotron tersebut, pemutaran film porno terjadi akibat tindakan peretasan atau hack.
"Kami sempat deteksi, ternyata diambil alih oleh yang ngirim virus. Ada yang menyabotase, nge-hack kata Manajer PT Transito Adiman Jati Adrian Wiedarta ketika dihubungi Kompas.com.
Durasi pemutarannya sendiri tidak terlalu lama, sekitar lima menit.
Suku Dinas Komunikasi, Informasi, dan Masyarakat (Kominfomas) Jakarta Selatan yang mengetahui masalah tersebut langsung memutus aliran listrik ke videotron.
Walau terjadi karena alasan yang berbeda, sejatinya peristiwa ini menjadi pelajaran agar setiap pihak lebih waspada.
Pengelola mesti meningkatkan pengamanan command center yang menjadi muara penayangan berbagai video iklan di videotron.
Apalagi videotron memang sengaja dipasang di ruang publik sudah pasti jadi pusat perhatian banyak orang dari berbagai segmen usia.
Walau cuma 5 menit, tentu tak ada yang ingin anak-anak ikut menyaksikan film porno seperti itu, bukan?