News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Download 1 Gegabyte Data via Internet Habiskan 200 Liter Air

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

"Facebook, Apple, Microsoft dan Google telah melakukan perbaikan berarti terkait dengan air sebagai sumber pendingin data center-nya," katanya.

"Mereka berinvestasi dalam hal ini, karena mereka menghargai masalah ketersediaan air. Mereka juga lebih memahami risiko reputasi dibandingkan sebelumnya. Jika mereka tidak memperhatikan pengaruh lingkungan, merusak nama baik mereka."

Meskipun demikian, permintaan dari data center terus meningkat, hal yang sama juga terjadi terkait masalah lingkungan.

Madani menambahkan, "Adanya peningkatan layanan berarti penggunaan lebih tinggi, dan panas yang dihasilkan serta energi yang dibutuhkan juga bertambah, ini berpengaruh ke lingkungan, jejak karbon, dan penggunaan air."

"Harus ada perhatian serius terkait dengan perbaikan teknologi dalam hal ini."

Sejuk secara alamiah

Pusat data ramah lingungan kedengarannya memang belum familiar, tetapi perusahaan teknologi terkemuka dunia harus menyadari bahwa hal ini memang diperlukan secara serius.

Mereka bisa menggunakan tenaga terbarukan atau memilih menempatkan pusat data mereka di lingkungan yang secara alamiah membantu proses pendinginan. Ini adalah janji sebagian pihak yang meningkatkan mandat ramah lingkungannya.

Pada Februari 2016, Microsoft rampung melakukan pengujian percontohan data center bawah air, konsepnya adalah air di sekitarnya membuat server tersebut dingin, alih-alih menggunakan mekanisme pendingin udara atau penyejuk alternatif yang menguras energi.

Facebook membuka pusat data Lulea di dekat Lingkar Arktik, utara Swedia pada tahun 2013 berdasarkan alasan yang sama, suhu dingin memberikan pendingin alamiah.

Data center tersebut sekarang mempekerjakan 150 orang dan 100 persen digerakkan oleh air.

Perusahaan tersebut juga mulai membangun kampus data center seluas 57.000 meter persegi di Clonee, Republik Irlandia, yang akan 100 persen menggunakan tenaga angin, sama dengan yang terdapat di Fort Worth dan Altoona.

Sementara itu, perusahaan pusat data Green Mountain yang mengambil alih bekas fasilitas penyimpanan amunisi NATO di pegunungan Norwegia, menyatakan telah menggunakan air dari sekelilingnya, yang bersuhu delapan derajad, agar tempat tersebut tetap sejuk tanpa perlu tambahan energi.

Apple juga semakin mengarah ke tenaga ramah lingkungan, dengan menyatakan semua pusat datanya sekarang 100 persen menggunakan tenaga terbarukan.

Dan bulan ini Google mengumumkan enam pusat datanya sekarang sama sekali tidak menciptakan sampah yang dibuang ke tanah.

"Di dunia, limbah yang dihasilkan data center kami 85 persennya tidak dibuang ke tanah," tulis Rachel Futrell, manajer program teknis Google pada blog-nya. (Deliusno/kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini