News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kreatif, Tim Kampanye Hillary Clinton Bikin 'Chatting' Ucapan Kontroversial Trump

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM - Tim kampanye Hillary Clinton membuat bot (program percakapan) yang dianalogikan sebagai Donald Trump.

Dinamai "Text Trump", bot itu bakal membalas semua chatting pertanyaan dari netizen.

Balasan itu didasarkan pada pernyataan-pernyataan Trump yang terekam di media massa selama ini.

Hal tersebut untuk mengingatkan masyarakat atas segala omongan kontroversial Trump.

"Tulis pesan ke saya tentang apa saja dan saya akan respons dengan kata-kata yang pernah saya katakan," begitu ajakan sang bot ketika netizen membuka laman situs Text Trump, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (12/10/2016).

Jawaban Text Trump diklaim bakal lebih kontekstual jika netizen bertanya seputar topik kesukaan Trump, misalnya soal China, Rusia, Muslim, ekonomi, dan tentu saja kandidat presiden pesaingnya, yakni Hillary Clinton.

Untuk memulai chat dengan bot Trump, netizen harus mendaftar. Beberapa data seperti kode pos dan nomor telepon bakal diminta.

Selanjutnya, bot Trump bakal mengirim SMS ke nomor ponsel pengguna dan chatting bisa dimulai.

Namun bot itu agaknya cuma bisa melayani nomor telepon warga AS.

Strategi kampanye bersifat sarkas ini mencerminkan gesitnya persaingan antara dua kandidat Presiden AS menjelang pemilu pada November mendatang.

Hillary Clinton yang merupakan kandidat dari Partai Demokrat sudah beberapa kali membuat kampanye yang menyindir Trump secara terang-terangan.

Sebelumnya, tim kampanyenya juga membuat laman khusus yang dinamai "Literally Trump".

Hampir mirip dengan Text Trump, laman tersebut menghimpun semua pernyataan Trump yang dipublikasikan media cetak, online, maupun media siar.

Bedanya, Literally Trump bersifat lebih statis, sedangkan Text Trump cenderung dinamis karena netizen seakan mengobrol dua arah dengan Trump via chatting.

Berbeda dengan Clinton yang menyindir via strategi kampanye online, Trump justru lebih banyak menyinggung saingannya lewat pidato langsung atau saat kampanye keliling. (Fatimah Kartini Bohang/kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini