Saham perusahaan-perusahaan pembuat mobil listrik seperti Tesla dan SolarCity menurun tajam di hari pengumuman Trump menjadi presiden.
Repatriasi
Kebijakan pajak Trump masih dipertanyakan, terutama soal apakah kebijakan itu bisa menarik kembali investasi perusahaan-perusahaan teknologi yang selama ini diparkir di luar AS.
Di tahun 2015 lalu, lembaga riset Moody's menghitung setidaknya ada dana sebesar 1,2 triliun dollar AS milik perusahaan-perusahaan TI AS, seperti Apple, Microsoft, Alphabet/Google, Cisco, dan Oracle yang diparkir di luar negeri.
Trump juga berencana mengurangi pajak korporasi dari 35 persen menjadi 15 persen, ditambah potongan 10 persen yang berlaku sekali jika perusahaan itu mau membawa pulang profit yang ditumpuk di luar negeri, kembali ke AS.
Jika perusahaan-perusahaan TI tersebut melakukan repatriasi, apa yang akan dilakukan dengan uangnya?
Pilihannya antara lain untuk membayar utang, berinvestasi ke teknologi baru, atau mengakuisisi perusahaan lain.
Imigrasi
Trump sangat menentang isu imigran ilegal. Lalu bagaimana dengan imigran-imigran di AS yang bekerja di perusahaan teknologi?
Saat ini mereka memegang visa khusus, yakni visa H-1B yang banyak dipakai oleh karyawan-karyawan di perusahaan teknologi AS.
Visa itu memungkinkan perusahaan AS mempekerjakan karyawan asing secara temporer atau dalam keahlian khusus.
Dalam kampanyenya, Trump sempat menyinggung soal visa H-1B ini.
"Saya akan menghentikan penggunaan (visa) H-1B selamanya, karena ini seperti program buruh murah, saya akan membuat persyaratan yang absolut untuk mempekerjakan buruh dari warga negara Amerika di setiap program visa dan imigrasi, tanpa terkecuali," kata Trump.
Manufaktur