TRIBUNNEWS.COM - Penarikan Galaxy Note 7 dari pasar global menjadi pukulan keras untuk Samsung sepanjang 2016 ini.
Pabrikan Korea Selatan tersebut akhirnya harus menggenjot penjualan lini lain untuk menutupi kerugian.
Salah satu strateginya adalah memindahkan software dan antarmuka Galaxy Note 7 ke seri yang lebih lawas.
Hal ini untuk mendorong ketertarikan dan hasrat beli masyarakat pada seri-seri Galaxy lama.
Dihimpun dari BGR, caranya dengan mentransfer kemampuan pada Galaxy Note 7 ke Galaxy Note 5 keluaran 2015. Ya, Samsung seperti "menyulap" Galaxy Note 5 menjadi Galaxy Note 7.
Jadi, pengguna Galaxy Note 5 bisa merasakan penjajalan fitur ala Galaxy Note 7.
Beberapa fitur Galaxy Note 7 seperti Wide Selfie (swafoto lebar), Ultra Power Saving Mode (hemat baterai), Smart Manager, Blue Light Filter, dan Game Tools, sudah bisa dinikmati di Galaxy Note 5.
Syaratnya, sistem operasi pada Galaxy Note 5 harus di-update ke Android 6.0 Marshmallow, dari yang orisinilnya Android 5.1 Lollipop.
Kebijakan ini baru berlaku di Korea Selatan. Samsung tak menjelaskan lebih jauh apakah pemindahan software tersebut cuma berlaku di negara asalnya atau bakal menyebar di negara lain termasuk Indonesia.
Sebelumnya, strategi yang sama juga dilakukan pada Galaxy S7. Demi menggenjot penjualan seri Galaxy S keluaran Februari lalu itu, Samsung mentransfer kemampuan software Galaxy Note 7 ke Galaxy S7.
Namun, ada satu fitur yang tak bisa diimplementasikan pada Galaxy S7, yakni fitur Stylus-nya. Padahal, fitur itulah yang menjadi ciri khas dan andalan seri Galaxy Note.
(Fatimah Kartini Bohang/kompas.com)