TRIBUNNEWS.COM - Amazon mendirikan sebuah toko offline atau fisik bernama Go di Seattle, AS.
Uniknya, toko ini dirancang serba digital, tanpa ada kasir, bahkan antrean sama sekali.
Pengguna cukup memakai aplikasi Go yang terpasang di smartphone untuk masuk ke toko. Di bagian depan toko, calon pembeli ini akan diminta untuk memindai ponsel di sebuah gate khusus.
Kemudian, pengguna tinggal mengambil barang yang ingin dibelinya. Setelah selesai, pengguna bisa langsung meninggalkan toko, tanpa harus mengantre dan membayar di kasir.
Mudahnya, pengguna tinggal datang, ambil barang, kemudian langsung pergi saja.
Pengguna cukup berjalan keluar dari toko dan urusan pembayaran akan otomatis ditagihkan ke akun Amazon miliknya. Begitu pula bon belanja, akan dikirimkan langsung ke akun tersebut.
Dalam toko Go sendiri, Amazon membekali dengan berbagai teknologi canggih. Beberapa di antaranya seperti sensor, teknologi yang disebut computer vision, dan sebuah algoritma deep learning.
Teknologi-teknologi tersebut bekerja sama untuk memantau produk apa saja yang diambil oleh si pembeli.
Tidak hanya bekerja untuk melihat produk apa yang diambil pengguna, teknologi tersebut juga mampu mendeteksi produk-produk yang kembalikan ke rak belanja.
Menurut Amazon, sebagaimana dilansir dari TechCrunch, Selasa (6/12/2016), toko offline tersebut sebenarnya sudah dikembangkan selama empat tahun belakangan ini.
Toko Amazon Go pertama akan ditempatkan di Seattle, Amerika Serikat, di atas sebuah lahan yang luasnya sekitar 167 meter persegi.
Sementara waktu ini, Amazon Go hanya menyediakan berbagai produk bahan pangan, termasuk makanan siap saji yang dibuat oleh manusia (bukan robot).
Orang yang bisa masuk ke toko pun masih dibatasi hanya pegawai Amazon saja.
Rencananya, raksasa e-commerce itu akan mulai membuka Amazon Go untuk umum pada sekitar awal 2017.
(Yoga Hastyadi Widiartanto/kompas.com)