TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Layanan streaming musik Spotify membuka lowongan yang tampaknya ditujukan bagi mantan Presiden AS, Barack Obama.
Pengumuman itu dimuat dalam situs resmi Spotify.
Obama sendiri mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden ke-44 Amerika Serikat dengan pidato perpisahan pada Selasa (10/1/2017) malam waktu AS.
Bersamaan dengan itu, Spotify memasang pengumuman bahwa pihaknya sedang mencari orang yang akan dijadikan sebagai "President Playlist" di perusahaannya.
Ada beberapa hal yang mengindikasikan posisi itu ditujukan bagi Obama.
Pertama, syarat untuk melamar menjadi President Playlist setidaknya memiliki pengalaman delapan tahun memimpin negara yang dihormati.
Kedua, pelamar juga harus memiliki sikap yang ramah, hangat, dan pernah memenangi hadiah Nobel Perdamaian.
Ketiga, Spotify mendeskripsikan dirinya dengan dua kata yang sering didengungkan Obama semasa kampanye dulu, yakni "harapan" dan "perubahan".
"Sebagai sebuah organisasi, Spotify penuh akan harapan dan selalu terbuka untuk perubahan," tulis Spotify.
CEO Spotify, Daniel Ek, juga mem-posting lowongan pekerjaan itu melalui akun Twitter pribadinya, sembari me-mention akun Twitter Obama.
Sebelumnya, seperti dilansir BBC, Selasa (11/1/2017), Obama memang pernah bergurau ingin bekerja di Spotify saat meninggalkan Gedung Putih.
Nampaknya, ini adalah jawaban Spotify atas gurauan Obama tadi.
Penulis: Reska K. Nistanto
Sumber: BBC News