TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil studi yang dilakukan oleh Forrester Consulting, atas prakarsa Red Hat, mengenai pemanfaatan open source dalam inisiatif inovasi digital di wilayah Asia Pasifik.
Hasil studi tersebut yang terangkum dalam Open Source Drives Digital Innovation mengungkapkan bahwa para pengambil keputusan TI di Indonesia tengah beralih ke open source guna mendorong efisiensi dan inovasi digital yang lebih baik.
Penelitian ini mensurvei 455 CIO dan pengambil keputusan TI senior dari sembilan negara di Asia Pasifik. Wawasan mendalam dari studi ini menunjukkan bahwa para responden dari Indonesia meyakini bahwa inovasi teknologi “sangat penting” atau “kritikal” bagi keberhasilan perusahaan mereka.
Responden dari Indonesia melaporkan bahwa perusahaan mereka telah mengimplementasikan open source (35%) atau berencana untuk memperluas implementasi open source (6%%), sementara 59% responden berencana untuk menerapkan solusi-solusi open source dalam 12 bulan ke depan.
Solusi-solusi open source menawarkan beragam keuntungan, di antaranya implementasi yang lebih cepat dan peningkatan fleksibilitas, yang dapat memungkinkan perusahaan untuk menghadirkan pengalaman pelanggan, layanan, dan produk-produk baru dengan lebih cepat.
Enam puluh sembilan persen (69%) responden dari Indonesia melihat open source sebagai suatu inisiatif penghematan biaya, sedangkan 31% meyakini bahwa open source merupakan suatu investasi yang strategis.
Penelitian Forrester secara global menunjukkan bahwa sejumlah perusahaan semakin memanfaatkan open source sebagai solusi kelas enterprise berkualitas tinggi yang dapat menjalankan aplikasi-aplikasi penting atau mission critical.
Open source juga dapat menciptakan cara-cara baru dalam melibatkan dan mengembangkan standar dan kolaborasi. Tiga puluh sembilan (39)% responden dari Indonesia menggunakan open source untuk mendukung inovasi bisnis dengan kemampuan-kemampuan baru dan 43% menggunakannya untuk ikut serta dalam suatu ekosistem mitra-mitra inovasi yang terbuka.
Hasil survei mengidentifikasi bahwa agar dapat bersaing dengan sukses di era pelanggan ini, serta dapat terus menghadirkan kemampuan-kemampuan operasional kelas dunia, responden dari Indonesia berencana untuk berfokus pada tiga prioritas bisnis dan TI berikut ini dalam 12 bulan ke depan:
- Mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi operasional (59%), Meningkatkan produktivitas karyawan (53%) dan meningkatkan kemampuan untuk berinovasi (45%).
Prioritas-prioritas tersebut di atas telah tercermin dalam inisiatif TI strategis responden selama 12 bulan ke depan guna mentransformasi baik teknologi-teknologi yang berurusan dengan masalah internal maupun yang berkaitan langsung dengan pelanggan (customer-facing):
Penelitian ini memprediksi bahwa dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun mendatang, peran open source akan semakin meningkat.
Responden survei dari Indonesia mengantisipasi bahwa penggunaan open source di dalam perusahaan mereka dapat meningkat sebesar 63% sebagai bagian dari infrastruktur hybrid cloud lincah mereka dan sebesar 47% dalam hal pengembangan aplikasi dan lingkungan DevOps.
Dirk-Peter van Leeuwen, Senior Vice President and General Manager, Asia Pacific, Red Hat mengatakan, nanyak orang mengantisipasi bahwa laju disrupsi digital akan terus meningkat, yang menimbulkan dampak yang lebih luas dan lebih dalam terhadap perusahaan, dan setiap industri akan segera menemukan pesaing digital mereka.
"Menjadi lebih mendesak dibanding sebelumnya bagi perusahaan untuk menemukan keunggulan kompetitif mereka sendiri melalui teknologi," katanya.
Melalui pergeseran ini, kata dia open source telah berkembang dan memainkan peran yang semakin strategis sebagai pilihan default bagi inovasi teknologi guna membantu perusahaan meningkatkan kelincahan, efisiensi dan inovasi mereka.
Damien Wong, Vice President and General Manager, ASEAN, Red Hat mengatakan hasil ini bisa menginspirasi saat melihat para pembuat keputusan TI di Indonesia berpikir melampaui pendekatan-pendekatan tradisional dan mengikuti jejak perusahaan-perusahaan lain yang berhasil dalam menerapkan inovasi digital melalui open source.