News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Router Digunakan Hacker Serang Penggunanya

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ondrej Vlcek

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di semua rumah yang terkoneksi internet ada router Wi-Fi yang bisanya bentuknya kecil, lampunya berkedip-kedip dan umumnya diletakkan di sudut ruang yang jarang tersentuh.

Akan tetapi, siapa sangka router ini jadi kesempatan bagi hacker untuk menyerang pengguna.

Router menjadi pusat koneksi dari semua perangkat yang terkoneksi internet di rumah, baik itu laptop, ponsel, kamera CCTV atau Smart TV, yang terkoneksi dengan internet atau jaringan lokal melalui router.

"Semua ancaman dirumah datang melalui router, yang pada dasarnya adalah gatekeeper untuk jaringan rumah," kata  Ondrej Vlcek, CTO Avast Software dalam keterangan pers, Selasa (24/1/2017).

Dikatakannya, jika router dilemahkan oleh kerentanan, penyerang dapat memasuki jaringan rumah dan menyerang perangkat terhubung lainnyayang berpotensi rentan seperti iPad, lemari es.

Dalam beberapa bulan terakhir, Avast telah men-scan hampir 4,3 Juta router di seluruh dunia dan menemukan 48 persen memiliki fitur keamanan yang sangat rentan.

"Situasi keamanan pada router saat ini mengingatkan saya pada keamanan di PC era 1990an berbagai kelemahan atau kerentanan baru ditemukan setiap hari,' katanya.

Mengapa router di rumah merupakan perangkat yang sangat lemah?
"Sebab sebagian besar penyedia layanan Internet (ISP), manufaktur router, ataupun komunitas keamanan telah mengabaikan untuk mengetahui, meneliti serta mengawasi perangkat router yang dijual di pasaran,' katanya.

Manufaktur router ditekan oleh outlet ritel dan Internet Service Provider untuk menjual perangkat routernya dengan harga yang sangat murah.

Perangkat router diseluruh dunia di banderol mulai dari Rp 300 ribuan.

Oleh sebab itu, banyak manufaktur akhirnya membeli System on a Chip (SOC), software pada router, yang sudah jadi dan tidak di eksplorasi lebih lanjut.

"Merekapun tidak banyak berinvestasi pada manajemen life cycle software tersebut, artinya tidak ter-update, sehingga ribuan bahkan jutaan perangkat router yang dipakai memiliki software yang lemah dan sering menjadi rentan terhadap serangan," katanya.

Para penyedia layanan internet (ISP) sebenarnya sudah membekali pelanggan mereka dengan router khusus yang spesifikasinya sudah diatur, sehingga apabila ada masalah akan lebih mudah untuk diatasi.

Namun, dalam kasus melakukan update pada firmware router, baik ISP maupun vendor router bisa gagal memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini