TRIBUNNEWS.COM - Beberapa YouTuber mengeluhkan pendapatan yang menurun. Mereka menuntut YouTube lebih transparan terhadap indikator penghitungan pemasukan para YouTuber.
Ramainya protes ini pertama kali dipicu kicauan dari akun Twitter @KEEMSTAR yang tak lain adalah pemilik akun YouTube DramaAlert. Akun YouTube itu memiliki 1,8 juta subscriber.
"Saya mendapat laporan bahwa YouTuber kecil dengan subscriber 25.000 ke bawah tak bakal dipasangi iklan pada video mereka," begitu kicauannya.
Alhasil, banyak yang membalas kicauan itu. Kebanyakan mengatakan itu salah karena mereka punya subscriber kecil dan iklan tetap masuk.
Namun, tak sedikit pula yang mengatakan bahwa pendapatan mereka turun. Salah satunya akun @cruzandogamming.
"Saya dapat lebih banyak view tapi pendapatan menurun. Ini gila! Selamatkan kami, kau adalah harapan kami satu-satunya," kata akun tersebut, me-reply kicauan @KEEMSTAR.
Google sendiri membantah pernyataan @KEEMSTAR. Namun, soal pendapatan yang menurun, agaknya sudah diindikasikan YouTube sejak beberapa waktu lalu.
"Jika Anda melihat pendapatan yang fluktuatif selama beberapa minggu ke depan, mungkin karena kami sedang memperbaiki sistem iklan kami," begitu pernyataan dari perwakilan YouTube Community Manager untuk para YouTuber.
Perbaikan sistem itu menyusul protes dari beberapa brand besar beberapa saat lalu. Para brand tak senang iklan mereka terpampang pada video radikal di YouTube.
Alhasil, kabarnya beberapa brand menarik iklan dari YouTube dengan nilai total 25 miliar dollar AS atau setara Rp 333 triliun. YouTube pun meminta maaf dan berjanji akan lebih ketat menyaring penyaluran iklan.
(Fatimah Kartini Bohang/kompas.com)