Bahkan, cuma 21 persen yang cemas kehilangan data finansial dan detail pembayaran mereka yang tertera di smartphone.
Hal-hal lain yang dikhawatirkan hilang bersamaan dengan smartphone adalah dokumen berkaitan dengan pekerjaan (12 persen), e-mail personal (10 persen), SMS (9 persen), dan e-mail pekerjaan (8 persen).
Kontradiktif
Meski foto digital dianggap sangat berharga karena menyimpan kenangan spesial, masyarakat modern rela menjual foto-fotonya demi duit dalam nilai tertentu.
Setidaknya begitu menurut eksperimen dari University of Wuerzburg.
Dalam eksperimen itu, koresponden penelitian Kapersky Lab diminta memberikan harga bagi data-data yang tersimpan di smartphone. Termasuk di dalamnya adalah foto keluarga dan teman, foto pribadi, serta informasi personal lainnya.
Anehnya, harga yang mereka berikan bagi data-data tersebut jauh lebih rendah dari yang diperkirakan, mengingat pernyataan mereka akan kesedihan yang akan dialami jika kehilangan data-data tersebut.
Foto-foto hanya dihargai rata-rata 10,37 euro atau sekitar Rp 150.000. Sementara itu, rincian keuangan mereka dipatok dengan harga lebih tinggi yakni rata-rata 13,3 euro atau Rp 190.000.
Kontak di smartphone juga dihargai lebih tinggi ketimbang foto pribadi, keluarga, dan pasangan. Harga yang dipatok rata-rata berkisar 11,89 euro atau Rp 170.000.
Eksperimen ini menunjukkan bahwa kenangan yang paling berharga bagi responden adalah yang paling mungkin dengan rela mereka tukarkan demi sejumlah uang. Laporan Kapersky Lab selengkapnya bisa ditilik di sini.
( fatimah Kartini Bohang/kompas.com)