TRIBUNNEWS.OM, JAKARTA - Apple Inc mengumumkan penurunan kinerja penjualan iPhone yang mengejutkan pasar kemarin (2/5). Ada dugaan, salah satu penyebabnya adalah konsumen menunggu produk hits ulang tahun Apple ke-10 ketimbang berbelanja sekarang.
Setelah bel akhir perdagangan bursa Amerika Serikat, saham Apple bergerak merosot 1,9% menjadi US$ 144,65.
Apple menjual 50,76 juta unit iPhone di kuartal II yang berakhir 1 April lalu. Angka itu lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu 51,19 juta unit, serta meleset dari perkiraan pasar yaitu penjualan 52,27 juta unit.
Chief financial Officer Luca Maestri seperti dikutip Reuters mengatakan, penurunan kinerja tersebut tak seburuk kelihatannya. Dengan pasokan di peritel, Apple memperkirakan, penjualan iPhone ke konsumen (sell-through) mencapai 52 juta unit.
Analis James Mcquivey dari Forrester Research memperkirakan, pasar menahan diri membeli iPhone untuk produk ulang tahun ke-10 Apple. Biasanya, Apple meluncurkan iPhone terbarunya pada September.
Dikabarkan, berbagai fitur canggih ditanamkan di iPhone spesial tersebut, misalnya charging tanpa kabel, pengenalan wajah 3D, serta bentuk ponsel yang lebih melengkung.
Sejatinya, di luar penjualan iPhone, Apple membukukan kinerja ciamik. Laba bersih mencapai US$ 11,03 miliar, atau US$ 2,10 per saham. Angka ini lebih tinggi dibanding kinerja tahun lalu US$ 10,52 miliar atau US$ 1,9 per saham.
Kinerja laba melampaui ekspektasi pasar, yaitu US$ 2,02 per saham, menurut Thomson Reuters.
Pendapatan secara keseluruhan naik 4,6% menjadi US$ 52,9 miliar sepanjang kuartal II lalu, berbanding perkiraan analis US$ 53,02 miliar.
Salah satu pendorongnya adalah pendapatan dari bisnis jasa seperti App Store, Apple Music, Apple Pay dan iCloud yang meloncat 17,5% menjadi US$ 7,04 miliar.
Penjualan di China turun 14,1% menjadi US$ 10,73 miliar di periode tersebut, seiring dengan bertambahnya pesaing ponsel murah di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Pos Apple lain yang berhasil memenuhi ekspektasi analis adalah margin kotor sebesar 38,9%, lebih tinggi ketimbang ekspektasi pasar 38,7%.
Reporter Sanny Cicilia