6. Perlakukan perangkat smartphone dan tablet seperti kita memperlakukan komputer kita, karena perangkat-perangkat tersebut sama-sama rentan terhadap serangan.
7. Pastikan bahwa dokumen yang disimpan dalam komputer di simpan di media lain (back-up) secara berkala dan pelaksanaan back-up andal.
8. Mintalah bantuan profesional dari pihak eksternal untuk membantu penguatan keamanan jaringan dan sistem anda, serta untuk melakukan penilaian dan pemeriksaan atas risiko yang dapat mengancam kontinuitas dan kehandalan operasional organisasi anda.
Angela menegaskan, sudah saatnya setiap organisasi, baik itu perusahaan maupun organisasi nirlaba dan institusi pemerintahan melihat ancaman risiko cyber ini dengan serius.
Untuk akselerasi penguatan manajemen risiko dan termasuk didalamnya risko cyber, regulator perlu secara aktif dan berkala mengingatkan pentingnya kerahasiaan data pelanggan untuk semua jenis industri, dan tidak hanya menitikberatkan pada industri jasa keuangan.
Pelanggan semakin menuntut adanya keamanan kerahasiaan atas data pribadi mereka, sehingga apabila ada tekanan yang cukup besar dari regulator, ini benar-benar dapat mendorong organisasi untuk melakukan penguatan pengendalian internal.
Baik itu yang bersifat preventif (pencegahan), detektif (pendeteksian serangan), dan korektif (perbaikan).
Studi yang dilakukan oleh RSM di Amerika menunjukkan, manajemen risiko cyber yang yang baik sangat dipengaruhi oleh kuatnya sistem pengendalian internal preventif dan detektif.