News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akun FB Afi Dibekukan, Warganet Semangati Lewat Komentar-komentar Tak Kalah Menohok ini

Penulis: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Afi berbincang dengan Bupati Banyuwangi Azwar Anas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akun jejaring sosial Facebook milik Afi Nihaya Faradisa, siswi SMA di Banyuwangi, Jawa Timur, sempat dibekukan.

Pembekuan oleh Facebook tersebut dilakukan setelah Afi mengunggah tulisan berjudul 'WARISAN' yang sempat viral dan menjadi bahan perbincangan warganet.

Menurut Afi, pembekuan selama 24 jam tersebut dilakukan Facebook lantaran banyaknya orang yang melaporkan tulisan menohok itu.

Afi mempertanyakan sikap orang-orang yang merasa dirugikan dengan tulisannya hingga mereka melaporkan akun Facebook-nya secara bersamaan.

Meski banyak yang melaporkan, tak sedikit pula warganet yang mendukung Afi untuk terus menulis dan menjadi mata bagi fenomena-fenomena yang terjadi di negeri ini.

Dukungan warganet mengalir melalui kolom komentar pada unggahan Afi terkait pembekuan akunnya oleh pihak Facebook.

Sejumlah warganet meminta Afi untuk terus menulis dan menginspirasi, salah satunya pengguna akun dengan nama Uswah.

"Alhamdulillah sudah kembali lagi dek.. Syukur hamdalah tetap menulis dan menginspirasi yaa.. Jika mulut mulai bungkam, lawanlah dengan tulisan.. Indonesia bangga padamu dek," tulis Uswah.

Komentar Usmah tersebut langsung dibalas oleh Afi sendiri.

"Makasih mbah Uswah," tulis Afi melalui akun Facebook yang kini sudah aktif kembali.

Mereka pun senang melihat akun FAcebook Afi sudah kembali aktif seperti sediakala.

Berikut komentar-komentar netizen yang terus menyemangati Afi untuk menulis dan menginspirasi:

"Dek ak salute bener2 salute, sampean berani. Walaupun sampean mgkin jg g brpikir ttg efek tulisan sampean, cm bagi org yg "tertampar" tulisan sampean iku pedes, pedes banget. Bukane opo dek, sampean dengan follower sekian ribu dengan jumlah likes sekian ribu, dengan potensi terbaca puluhan kali lipat. Sampean bisa di blg mgkin "ancaman" bagi mereka. Tapi ak percaya sampean diberikan kemampuan oleh yang sama2 kita sebut Tuhan kemampuan diatas rata2 pasti juga bukan tanpa alasan. Teruslah terus mengemban misi itu... Kami semua butuh..." tulis akun Febri D Tifal.

"Mestinya perbedaan dipandang sebagai rahmat karena tidak ada manusia yang mampu sengaja membuatnya. 'WARISAN' adalah tulisan yang menurut saya sangat kontekstual dengan gejolak perbedaan yang ada saat itu. Saya percaya pembaca banyak yang merasa tercerahkan dengan tulisan itu. Teruslah menulis, dan menulislah terus. Saya selalu membacanya. Dan menceritakannya kepada para murid tentang AFI NIHAYA FARADISA dan sepenggal tulisannya," tulis akun Daryanto.

"Puji Tuhan..bisa melihatmu di time line ku lagi dek Afi Nihaya Faradisa. Tetap semangat ya dek, Tuhan selalu ada di pihak yang benar," tulis akun Wahyu Sekarsari.

"Semoga semakin sukses dan semakin bijak... teruslah berkarya...kami selalu menunggu tulisan2mu. Mudah2n tulisan2 afi Afi Nihaya Faradisa yg sempat rival bisa segera dibukukan...." tulis akun Mr-Sudhy Al-Fakir.

"Saya sudah menduga ini akan terjadi. Melihat para penulis "senior" beramai-ramai bicara buruk tentang tulisan itu. Ah sayang ya, padahal mereka tahu, tulisan ya dibalas dengan tulisan. Sayang selalu dik Afi Nihaya Faradisa," tulis Rahma Damayanty.

Bahkan salah satu warganet menilai dengan pembekuan akun Facebook Afi menunjukkan memudarnya rasa toleransi di Indonesia.

"Sampai sampai di suspend?? Saya pikir itu salah satu bukti bahwa nilai toleransi mulai memudar di negeri ini. Sosok ABG seperti Afi harusnya didukung bukan ditelikung... Tetap semangat de Afi jadikan moment kurang menyenangkan ini sbg cabuk utk lebih semangat dalam berbagi," tulis akun Muhammad Arifin.

Ihwal pembekuan itu dilontarkan Afi melalui tulisan yang diunggah ke akun Facebook-nya yang kini sudah aktif kembali, Kamis (18/5/2017).

Afi mempertanyakan sikap orang-orang yang merasa dirugikan dengan tulisannya hingga mereka melaporkan akun Facebook-nya secara bersamaan.

Pelaporan tersebut berimbas pada dilumpuhkannya akun milik Afi selama hampir 24 jam.

Berikut curhat Afi melalui akun Facebook-nya:

Saya ingin tahu apa kerugian yang saya timbulkan sampai-sampai banyak orang melaporkan akun saya secara bersamaan.

Pihak Facebook telah men-suspend/melumpuhkan akun saya selama hampir 24 jam, saat tulisan berjudul WARISAN sedang ramai-ramainya dibagikan.

Selama kurun waktu tersebut, akun saya menghilang. Saya sedih.

Di depan mata, upaya saya sejak lama tiba-tiba sirna. Saya merasa bahwa inilah akhirnya

Saya tidak menyangka, ternyata masih banyak orang yang menentang takdir Tuhan dengan meludahi perbedaan.

Saya bertanya-tanya,

Mengapa jika ego berbicara, gaungnya melebihi nurani kita yang sama-sama ciptaan-Nya?

Siang tadi, saat saya masih ada di balai kota, saat saya menjawab pertanyaan rekan media, ada gerimis dalam hati ini ketika menyaksikan beberapa teman dan followers FB sedang mencoba memviralkan hashtag #FACEBOOKbringbackAFI dengan harapan agar akun saya bisa segera pulih.

Padahal orang-orang itu tidak pernah bertemu secara langsung dengan saya, tapi mereka begitu peduli.

Mereka percaya pada niat baik dan kesungguhan saya dalam menebarkan kebermanfaatan.

Masih banyak orang yang mendukung kedamaian dalam diam.

Masih banyak orang yang menopang saya untuk berdiri, walau mereka 'sunyi'.

Peristiwa ini menguji saya pribadi.

Menguji apakah saya benar-benar bisa sebaik tulisan saya saat menghadapi persoalan sungguhan, sekaligus mengetahui mana teman yang bukan hanya datang saat senang.

Beribu terima kasih pada Anda semua.

Tanpa Anda, saya tidak akan bisa apa-apa.

Saya TIDAK memiliki akun lain di situs facebook kecuali www.facebook.com/afinihaya

Saya memiliki akun instagram di @afi.nihayafaradisa dan email afinihayafaradisa@gmail.com

Selain yang saya sebutkan di atas, semuanya palsu termasuk fanpage, website, twitter, dan lainnya.

Saya muslim dan saya cinta saudara-saudara lain agama.

Saya percaya bahwa saya bukanlah satu-satunya muslim yang menghargai perbedaan, mentoleransi keragaman yang adalah bagian dari kehendak Tuhan.

Masih ada banyak orang yang saya rasa perlu untuk membaca tulisan WARISAN.

Sayangnya, viralnya tulisan itu berusaha dihentikan oleh "berbagai pihak" selama beberapa waktu.

Maka, jika Anda berkenan, saya meminta dengan sangat agar Anda yang belum/sudah share untuk share tulisan itu lagi.

Semoga Tuhan merahmati.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini