News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seberapa Rentahkan Perangkat IoT Terhadap Perestasan, Ini Kata Bos Avast

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TEHNOLOGI TERBARU - Pengunjung dipameran teknologi, internet of things, wearable devices dan smartphone, yang digelar di Jakarta Convention Center,Senayan Jakarta Pusat. Jumat (9/6/2017). Pameran berbagai tehnologi terbaru akan di laksankan pada 9-11 Juni 2017. Warta Kota/henry lopulalan

TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam dunia digital saat ini, kita dikelilingi secara harfiah oleh perangkat “pintar” atau perangkat Internet of Things (IoT).

Produsen barang sehari-hari seperti mainan, furnitur, mobil, dan perangkat medis semakin meningkat,  produknya dengan menambahkan fitur “pintar” agar menjadi lebih menarik; bahkan kini produsen botol air mulai membuat botol yang tersambung (ke internet).

Membuat perangkat pintar menjadi tren di mana pun, namun ada satu hal yang sering menjadi terlewatkan yakni keamanan.

Terlebih lagi, tidak ada persyaratan industri yang harus dipatuhi terkait keamanan perangkat pintar.

Para produsen dibiarkan membuat standar perusahaannya sendiri untuk komunikasi, yang tidak selalu menjadikan keamanan sebagai prioritas utama.

Perangkat pintar yang tidak memiliki prinsip dasar keamanan modern ini kemudian dikirimkan ke seluruh dunia.

Michal Salat, Director of Threat Intelligence Avast, mengatakan, karena perangkat pintar tidak memiliki pengamanan yang cukup, perangkat tersebut dapat diretas menggunakan sejumlah metode.

Bisa dimulai  dari yang mudah seperti pembobolan kredensial login, hingga yang lebih canggih seperti beragam teknik eksploitasi, atau rekayasa balik firmware atau sistem operasi serta mendeteksi kerentanan hari ke 0.

"Layanan dan exploit yang dapat digunakan untuk meretas perangkat IoT dijual di darknet, dan sebagai akibatnya, ada semakin banyak orang yang dapat menggunakannya." kata Salat, Selasa (4/7/2017).

Peretas juga terus mencoba menyusup ke jenis jaringan dan bentuk komunikasi baru yang dipakai di perangkat IoT agar dapat meretasnya.

Cara termudah meretas perangkat pintar adalah dengan membobol kata sandi atau mencoba mendapatkan akses ke perangkat menggunakan kredensial login default perangkat tersebut.

Botnet, yang dapat disewa di darknet, membuat metode peretas amatir (script kiddie) ini mudah dipakai untuk menginfeksi ribuan perangkat secara bersamaan.

Sebagian besar produsen memakai kredensial login default yang sama untuk seluruh perangkat buatannya, alih-alih membuat kata sandi yang unik untuk setiap perangkat, guna memangkas biaya produksi.

Salah satu ancaman terbesar terhadap IoT tahun lalu adalah botnet Mirai yang menginfeksi ribuan perangkat pintar, melalui kredensial login default, untuk melancarkan serangan DDOS berskala besar.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini