News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bisnis Online Shop Google Kini Dipisah untuk Jaring Iklan Lebih Banyak

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo di depan kantor Google di Beijing, China.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Google pekan ini akan memisahkan bisnis layanan belanja online dengan membentuk entitas perusahaan sendiri di luar operasional Google.

Tujuannya, agar bisnis platform belanja online-nya bisa kian banyak menjaring iklan dengan berada di jajaran pencarian teratas. 

Google memiliki beberapa divisi yang beroperasi mandiri seperti YouTube, unit perangkat keras dan bisnis cloud computing.

Bisnis jasa belanja online ini akan cocok dengan model bisnis ini sebagai sebuah divisi yang hanya beroperasi di Eropa.

Seperti dikutip Bloomberg, Google akan mencoba mengikuti aturan regulator antimonopoli Eropa untuk menghindari denda.

Bulan Juni lalu Google didenda regulator antimonopoli Eropa senilai US$ 2,7 miliar terkait kasus monopoli bisnis setelah dilakukan penyelidikan selama tujuh tahun. 

Baca: Tak Lengkapi Persyaratan, Pemerintah Tegaskan SPBU Vivo Tak Boleh Beroperasi

Baca: Pemerintah Saudi Kini Izinkan Perempuan Punya SIM

Regulator mengklaim Google menyalahgunakan dominasi pasar mesin pencariannya untuk memberikan unit bisnis online shopping-nya keuntungan dibanding peritel lainnya.

Meskipun Google yang menghasilkan sebagian besar pendapatan dari iklan berpendapat, teori yang digunakan regulator tidak sesuai dengan kenyataan bagaimana kebanyakan orang berbelanja online. 

"Konsumen mengakses lewat banyak cara: lewat mesin pencari umum, lewat jasa pencarian khusus, platform toko, sosial media dan iklan online dari berbagai perusahaan," ujar Kent Walker, Penasehat Umum Google dalam postingan blog. 


Rizki Caturini/Sumber: CNBC

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini