News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Internet Sedunia Jadi Momentum Pembenahan Infastruktur ICT

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Teknisi provider XL melakukan pemeriksaan terhadap perangkat BTS 4G XL di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Kamis (5/10/2017). Memasuki usia 21 tahun, XL Axiata terus mewujudkan komitmennya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik untuk pelanggan, salah satunya dengan terus memperluas pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa, sejalan juga dengan program broadband plan dari pemerintah. TRIBUNNEWS/HO

“Kehadiran teknologi yang super canggih seperti fiber optic sebenarnya bisa menjadi salah satu solusi pemerataan infrastruktur jaringan internet di Indonesia,” ujarnya.

Kondisi geografis Indonesia yang luas, berkepulauan, pegunungan, perbukitan, dan pepohonan masih menjadi salah satu hambatan untuk memeratakan infrastruktur jaringan internet di seluruh Indonesia.

Namun, penggunaan fiber optik dapat menjadi solusinya karena dapat terpasang di bawah laut sehingga mempermudah pembangunan di wilayah kepulauan Indonesia.

Sementara untuk masyarakat perkotaan, lanjut Joseph, jaringan internet fixed to the home (FTTH) sudah menjadi tren yang berkembang pesat.

Baca: Diduga Sabotase, Ditemukan 50 Titik Kabel Fiber Optik di Semarang Digergaji

Layanan jaringan internet FTTH yang cepat, lancar, dan stabil dinilai cocok untuk masyarakat perkotaan guna mendukung bisnis mereka.

“Kita lihat dewasa ini bisnis jual-beli baik barang maupun jasa online bisa dilakukan dari rumah,” paparnya.

Bukan hanya untuk keperluan bisnis, Joseph menilai, peran jaringan internet FTTH bisa membantu generasi bangsa memperoleh bahan pengajaran yang tidak terbatas.

Munculnya FTTH ini juga bukan semata-mata sebagai produk yang tinggal pakai saja, tapi dengan mengajak generasi bangsa mengenal, mempelajari seluk beluk jaringan internet, seperti fiber optik, FTTH dan lainnya bisa melahirkan ahli atau pakar baru yang bisa memajukan kualitas Indonesia dan siap bersaing di mancanegara.

Praktisi dan pengamat ICT Hermawan Sutanto juga menilai percepatan pengembangan infrastruktur internet di Indonesia sudah selayaknya didorong untuk meningkatkan daya saing nasional.

“Sebagai perbandingan, kecepatan rata-rata internet di Indonesia adalah 6,4 Mbps, masih jauh dari kecepatan pita lebar di Korea yang memimpin dengan 26,3 Mbps. Ini memperlihatkan daya saing kita masih di bawah Korea,” tuturnya.

Menurut dia, jika kecepatan data internet bertambah, manfaat positif akan sangat dirasakan di sektor terutama pendidikan.

“Pertumbuhan bidang pendidikan juga akan terakselerasi. Warganet di Indonesia bisa mengakses materi-materi pelajaran dan kuliah-kuliah dengan cepat,” katanya.

Salah satu operator telekomunikasi yang siap mengakselerasi pertumbuhan FTTH adalah Indosat Ooredoo yang merilis produk GIG.

Memaksimalkan peluang di pasar FTTH,GIG berkolaborasi dengan mitra produk internet internasional memberikan paket terintergrasi dengan berbagai perangkat sesuai dengan kebutuhan untuk menambah kualitas pengalaman digital di rumah.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini