TRIBUNNEWS.COM - Selain Cania Citta Irlanie, Dede Oetomoyang merupakan aktivis pejuang LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender/transeksual) juga menjadi orang yang paling banyak dicari warganet.
Pernyataannya di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang pada Selasa (19/12/2017) malam, menyinggung banyak pihak karena menyebut pesantren juga menjadi tempat praktik LGBT.
Dalam video cuplikan pernyataan Dede di ILC yang beredar di media sosial ia mengatakan, praktik homoseksual tidak harus dilakukan secara anal.
Ia pun menyebut jika praktik homoseksual di pesantren aman dari HIV, karena dilakukan melalui paha.
Kata pesantren itulah yang kemudian membuat warganet marah.
Menurut mereka, pernyataan Dede telah menyinggung seluruh pesantren di Indonesia.
Oleh karena itu, mereka menuntut Dede untuk memberikan klarifikasi.
"Bisa d klarifikasi pak masalah anda menyinggung masalah pesantren d ilc tadi ? Pesantren mana pak? Mohon penjelasannya atas perkataan bpk td. Thanks," kata seorang warganet.
"Mohon maaf pembicara.. yg dimaksud pesantren itu pesantrenmana dn pesantren yg bgmn ya?? Sy sbg org yg pernh hidup dipesantren merasa sgt menyayangkan dg pembicaraan bpk yg tdk berdasar.. kmi dipesantren siang malam2 dididik utk bgm menjd org yg berakhlakul karimah dan bs mjd tauladan masy. Siang malam menghapal alquran dn hadits.. lalu drimn bpk menemui kalau dipesantren ada aktfts spt itu. Atau bpk salah satu org yg dlu pernh melakukn itu dipesantren??? Perilaku tsb sgt lah intim jd kalau bkan pelaku tdk mngkin mengetahuinya," ujar yang lain.
"Usut tuntas, sudah mencemarkan Pesantren tempat menimba ilmu agama para santri. Sudah tau itu perilaku menyimpang dan akan mengundang MURKA ALLAH, Zaman nabi saja dlu di musnahkan. Kita harus bertindak jangan sampe perilaku menjijikan LGBT ini di legal kan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.. Akhir zaman," komentar warganet.
Sebenarnya siapa Dede Oetomo?
Berikut sederet fakta soal Dede, sebagaimana TribunJogja.com kutip dari berbagai sumber.
1. Lahir di Pasuruan, Jawa Timur pada 6 Desember 1953.
2. Ia adalah seorang sosiolog, aktivis AIDS, dan aktivis gay Indonesia.