TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aplikasi peta digital Google Maps memang memberi banyak kemudahan. Pengguna yang tidak tahu jalan bisa mencari alamat serta petunjuk arah ke tempat tujuan.
Bahkan peta digital ini juga menjadi andalan driver ojek online, untuk mengarahkan ke pelanggannya. Tapi ternyata tak semua berpendapat sama.
Beberapa driver ojek online mengeluh arahan Google Maps yang tak akurat. Mereka mengaku malah dibikin "nyasar" oleh aplikasi ini.
Bahkan terkadang Google Maps malah membawa mereka menjauhi tempat pelanggannya. Salah satu yang pernah mengalami kejadian ini adalah Suri Nurani. Ia adalah pengemudi Go-Jek di Jakarta.
Kepada South China Morning Post, Suri menceritakan pengalamannya saat dibuat kesasar oleh Google Maps.
Suatu ketika ia mendapat orderan mengirim makanan kepada pelanggan. Ia kemudian mengikuti arahan Google Maps ke tempat tujuan.
Alih-alih sampai ke tempat pelanggan, Suri malah dibawa tersesat dan lebih jauh dari tujuan.
"Google Maps sering mengarahkan saya lebih jauh dari tujuan. Saya harus menelepon pelanggan saya yang berarti saya harus membeli pulsa telepon agar dapat mengambil penumpang atau mengantar paket mereka," kata Suri sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Senin (2/4/2018).
"Penghasilan saya tak besar dan tidak bisa membuang uang untuk beli pulsa," lanjutnya. Pengalaman serupa juga dialami oleh Agus Saputra.
Pengemudi Go-Jek ini juga mengaku pernah dibawa "nyasar" saat akan menjemput pelanggannya.
"Pernah saya mengikuti Google Maps, dan tiba-tiba berhenti begitu saja karena saya kehilangan sinyal, saya bingung karena saya tidak tahu di mana saya berada," kata Agus.
Mengapa tak akurat? Sejatinya memang ada beberapa kemungkinan mengapa Google Maps memberi arahan yang tak akurat pada penggunanya.
Di antaranya adalah kemungkinan adanya kesalahan pada aplikasi, atau pengaruh kualitas sinyal seluler pada ponsel yang digunakan.
Baca: Ini Cara Mudah Tentukan Helm yang Tepat dengan Ukuran Kepala