TRIBUNNEWS.COM - Permainan sepak bola tentu menjadi salah satu jenis olah raga yang paling banyak diminati orang dari seluruh dunia.
Olah raganya saja diminati, tentu sama halnya dengan video gamesnya bukan?
Ya, seperti olah raga lainnya, tiap tahunnya beberapa developer game mengeluarkan permainan bertema sepakbola.
Dalam genre olahraga bola sepak ini, ada 2 nama yang menjadis sorotannya tiap tahun.
Dua nama yang dimaksud ini adalah FIFA yang diproduksi oleh Electronic Arts dan Pro Evolution Soccer (PES) yang diproduksi oleh Konami.
Meski sama-sama memiliki fanbase-nya sendiri, nama FIFA bisa dibilang lebih mentereng dibandingkan PES pada saat ini.
Hal ini terjadi karena kekuatan lisensi yang dimiliki game FIFA jauh lebih kuat daripada PES.
Bila kamu memainkan PES, maka kamu akan banyak menjumpai tim-tim yang menggunakan nama abal-abal.
Contohnya saja nama Arsenal yang kerap berganti nama menjadi London Red.
Meski begitu, PES memiliki satu lisensi yang membuat game mereka juga digandrungi oleh banyak pihak.
Lisensi itu datangnya dari pihak UEFA.
Ya, melalui kerja sama yang ada, kompetis Liga Champions dan Liga Europa hanya bisa kamu nikmati di PES saja dan tak hadir di FIFA.
Sayangnya, satu-satunya lisensi andalan yang dipegang Konami ini tampaknya tak akan hadir lagi di tahun depan.
Ya, setelah menjalani kerjasama dengan UEFA selama 10 tahun, badan sepakbola Eropa itu memutuskan untuk mengakhiri lisensi Liga Champions di game PES.