Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Huawei mendukung transformasi digital Indonesia dengan fokus ke tiga industri kunci salah satunya adalah transportasi yang menjadi akselerator digitalisasi industri di Indonesia.
"Digitalisasi di sektor transportasi dapat direalisasikan dengan penguatan manajemen dan peningkatan keamanan aset strategis lewat Smart Airport," ujar Executive Product Manager Huawei Indonesia, Arri Marsenaldi dalam paparannya di kantor Huawei, Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Smart Airport yang menggunakan teknologi Digital Aviation memberikan informasi jenis pesawat yang berada di runway maupun yang sedang boarding kepada pengelola airport.
Selain itu Huawei juga memberikan teknologi CCTV yang terintegrasi yang dapat mendeteksi wajah penumpang pesawat saat memasuki bandara.
Huawei mengklaim teknologi tersebut dapat mendeteksi orang yang berstatus DPO atau perilaku penumpang yang mencurigakan.
"Tren pertumbuhan penumpang transportasi udara ini harus disikapi sebagai tantangan untuk melakukan transformasi digital, terutama dari segi peningkatan pelayanan, keamanan dan manajemen di bandara," ujar Arri.
Teknologi tersebut dimaksudkan untuk mendukung pemerintah Indonesia yang tebgah membangun 15 bandar udara baru di luar Jakarta selama periode 2015-2019, termasuk rencana merenovasi 100 bandara yang telah ada guna meningkatkan kemampuan manajemen penumpang
Huawei sendiri mengaku teknologi tersebut sudah digunakan untuk Bandar Udara Dubai dan sejumlah Bandar Udara di China.
Huawei sendiri telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan terkemuka dunia dan terus menjajaki dan mengembangkan praktik terbaik dalam hal transformasi digital, sekaligus menyarikan pengalaman yang terbaik dan membaginya dengan sesama pelaku usaha maupun pelanggan.