TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dari kasat mata saja, Infinix Smart 2 gampang disebut golongan ponsel kekinian.
Paling kentara kelihatan dari desainnya yang sudah kekinian dengan diadopsikannya aspek rasio 18:9 plus bezel tipis.
Ini salah satu rahasia kenapa Infinix Smart 2 tetap nyaman diajak intim sekaligus dipegang. Apalagi perkakas komunikasi satu ini enggak bakal memenuhi saku kantong celana.
Sebelum bahas lebih detail, mari awali dulu dengan penampakannya yang terlihat sangat sederhana. Atau dengan kata lain cukup generik banget.
Perangkat ini hadir dengan layar 5,45 inci tapi tetap terkesan mungil berkat aspek rasio 18:9.
Begitu diaktifkan, langsung tersaji gambar di layarnya yang beresolusi 1440 x 720 piksel dengan kerapatan 282 ppi.
Baca: Ludes di Sesi Flash Sale, Infinix Smart 2 Bakal Tersedia Lagi di Lazada
Layar berteknologi IPS LCD kapasitif LCD. Belum disebut apakah sudah berlapis corning Gorilla Glass. Hanya dalam paket pembelian sudah tersedia pelapis proteksi layar.
Beralih ke jeroannya. Infinix Smart 2 digerakkan chipset MediaTek MT6739 dengan CPU 64 bit quad-core 1,5GHz Cortex-A53 berpadu RAM 2 GB.
Racikan ini membuat Infinix Smart 2 cukup kompetitif di segmen entry level yang dihuni Asus Zenfone Live L1, Meizu M6, Huawei Y5 Prime 2018, maupun Xiaomi Redmi 5A.
Oh ya, kapasitas penyimpanannya 16 GB yang bisa diperluas dengan microSD hingga 128 GB.
Infinix Smart 2 sudah berjalan di OS Andorid Oreo 8.1 yang dikustomisasi antarmuka XOS 3.3 Hummingbird.
Dalam urusan sekuriti, ponsel murah di kisaran Rp 1,3 juta ini hanya dibekali face unlock. Sedangkan sensor sidik jari absen.
Secara umum, kinerjanya cukup mulus untuk aktivitas standar ponsel. Mulai dari browsing, ubek-ubek Instagram, buka Google Map, dan sebagainya.
Beda kasus kalau berniat main game berat macam Mobile Legends atau game dengan visual 3D. Meski bisa main, tapi mesti sabar dulu menunggu proses loading-nya.