TRIBUNNEWS.COM - Di pengujung 2018, Apple dikabarkan bakal merilis tiga lini iPhone anyar. Masing-masing berukuran 5,8 inci, 6,5 inci dengan layar OLED, serta 6,1 inci dengan layar LCD.
Menurut catatan firma penelitian GBH, lini-lini iPhone tersebut bakal kembali memicu daya beli masyarakat.
Dalam 12 hingga 18 bulan sepanjang tahun keuangan 2019, GBH meramalkan 350 juta orang upgrade ke seri iPhone termutakhir.
Patokan tersebut terbilang ambisius, sebab target penjualan iPhone sepanjang 2018 saja berada di kisaran 220 juta unit.
Tercapai atau tidaknya bisa dipastikan pada penutupan tahun keuangan Oktober mendatang. Menurut GBH, 2019 bakal jadi tahun kejayaan Apple dengan tingginya permintaan pasar atas iPhone baru.
Hal tersebut dikarenakan penerus iPhone X dan iPhone 8 Plus digadang-gadang membawa inovasi yang signifikan, salah satunya modul kamera trio (triple-cam).
Selain itu, dihadirkan pula varian iPhone murah, dengan layar LCD, untuk pasar kelas menengah. Dengan opsi versi iPhone yang lebih banyak, masyarakat bisa upgrade sesuai kebutuhan dan anggaran.
“iPhone tahun ini bakal menarik dari segi harga dan fitur yang mengkatalisis pasar, sehingga masyarakat terdorong untuk upgrade selama tahun keuangan 2019,” kata analis GBH, sebagaimana dihimpun, Minggu (26/8/2018), dari 9to5Mac.
Baca: Massa Pendukung Minta Mobil Neno Diizinkan Keluar Bandara
Ini Sebabnya GBH memprediksi iPhone varian LCD akan lebih lambat hadir di pasaran. Jika dua saudaranya pada September, varian LCD bisa jadi tertunda sekitar dua bulan setelahnya.
Varian LCD ini yang disebut-sebut bakal dibanderol murah, yakni di kisaran 700 dollar AS (Rp 9,5 jutaan) dengan layar lumayan jumbo.
Untuk varian ini saja, pengapalan unitnya diprediksi mencapai 105 hingga 115 juta unit selama tahun keuangan 2019.
Benar atau tidaknya ramalan ini, kita tunggu saja hingga iPhone teranyar dirilis dan bagaimana pasar menyambutnya.