Berasal dari Yogyakarta, cerita Wisageni Studio berawal dari pembuatan web browser game. Seiring waktu berjalan, proyek inipun berkembang, dari yang sebelumnya hanya berawakkan 3 orang founder menjadi 10 orang.
Selain itu, lini produk Wisageni Studio juga berkembang menjadi IP, advert game dan full development outsourcing.
Baca: Karnaval Bunga Malang gunakan aneka barang daur ulang
Studio Namaapa menjadi salah satu studio game independen asal Indonesia yang secara umum memproduksi game ber-platform PC, namun tetap terbuka untuk kemungkinan pengembangan di platform lainnya.
PT Megaxus Infotech (Megaxus), perusahaan penerbitan & pengembangan game terkemuka di Asia Tenggara yang didirikan pada tahun 2006. Hingga saat ini, Megaxus telah berhasil mempublikasikan 11 game online PC dan 5 mobile game.
Kemudian Lentera Nusantara Studio, rumah Intelectual Property (IP) yang menyelaraskan seni dan teknologi secara profesional sebagai paradigma baru konten digital dengan menggabungkan teknologi masa kini dengan budaya lokal untuk memunculkan kilau tersembunyi dari warisan Nusantara dan dunia.
Selanjutnya SEMISOFT, adalah perusahaan pengembang gim yang dibuat oleh para gamer untuk para gamer.
Ke-7 pelaku gim ini sebelumnya telah lulus seleksi dari empat kurator, yaitu Adam Ardisasmita (Dewan Pengurus AGI), Dwi Frida (Dewan Pengurus AGI), Cipto Adiguno (Dewan Pengurus AGI), dan Jan Faris Majd (Ketua Harian AGI). TGS 2018 Open call sendiri sudah dibuka pada 23-28 Agustus 2018 lalu.
Kriteria pelaku gim yang ikut seleksi TGF 2018 ini ada beberapa, diantaranya, sudah berbadan hukum, kepemilikan WNI harus di atas 51%, kualitas dari konten (game) yang akan dibawa ke TGS, mampu untuk berangkat ke TGS secara swadaya, serta potensi pertumbuhan bisnis yang dapat diperoleh dengan mengikuti TGS.