TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, cloud computing merupakan infrastruktur utama dalam pengembangan revolusi industri 4.0. di Indonesia.
“Teknologi cloud computing akan menyokong layanan lain seperti big data analysis, internet of things, artificial intelligence, machine learning, dan blockchain," ujar Airlangga Hartarto saat menjadi pembicara di acara Making Indonesia 4.0 Conference di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Rabu (24/10/2018)
Karena itu, lanjut Airlangga Hartarto, teknologi komputasi awan menjadi salah satu infrastruktur digital yang penting dalam mendukung implementasi industri 4.0.
Airlangga menambahkan, upaya mengadopsi teknologi digital memberikan peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia dan menjadi salah satu cara mempercepat pencapaian visi Indonesia menjadi 10 ekonomi terbesar dunia pada tahun 2030 sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
Baca: Data Lengkap Insiden Kecelakaan Lion Air dari Tahun ke Tahun
Industri nasional termasuk IKM dapat mengenal teknologi komputasi awan ini dan mengambil manfaatnya untuk mendorong mereka melakukan transformasi digital.
Saat ini sejumlah perusahaan rintisan (startup) di dalam negeri, yang menawarkan produk Internet as a Services (IaaS) seperti Gojek, Traveloka, dan Tokopedia telah menggunakan cloud computing guna meningkatkan efisiensi di bidang informasi teknologi.
Baca: Alviani Hidayatul Solikha, Pramugari Lion Air JT 610 yang Jatuh Sempat Tuliskan Caption Ini
“Penggunaan cloud computing dalam kehidupan sehari-hari seperti google drive, dropbox, dan office 365 akan perlahan menggantikan teknologi lama yang menyimpan dokumen pada hard drive,” ujar Airlangga Hartarto.
Di acara yang sama, IT Services Director Lintasarta, Arya N Soemali menyatakan, Lintasarta menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nasional dalam menghadapi tren revolusi industri 4.0.
“Mengingat peran penting dari layanan cloud computing sebagai underlying foundation untuk menopang implementasi teknologi di industri 4.0 seperti Artificial Intelligence, Virtual Reality, Internet of Things dan lain sebagainya, serta apa yang telah dimiliki oleh Lintasarta saat ini, kami berkomitmen untuk mendukung implementasi industri 4.0,” ungkap Arya N Soemali.
Arya N. Soemali juga menyatakan, selama ini Lintasarta telah secara aktif berperan dan terus melakukan perbaikan dalam mengimplementasi industri 4.0, khususnya dalam pembangunan infrastruktur digital dan membentuk inovasi ekosistem yang masuk ke dalam list prioritas Indonesia.
Kesiapan Lintasarta cloud infrastructure (infrastruktur awan Lintasarta) ditunjukkan dengan layanan tersertifikasi dan mengadopsi teknologi ICT mutakhir, untuk mendukung percepatan kesiapan peta jalan Making Indonesia 4.0. Hal tersebut diyakini dapat mendorong innovation agility yang merata di seluruh pelosok Indonesia.
Terkait dengan IKM, Lintasarta melalui program Appcelerate yang telah berlangsung sejak 2016, telah memberikan akses terhadap layanan cloud computing bagi para startup yang menjadi binaan.
Tahun 2018 ini Appcelerate mengajak industri Finace, Suppy Chain, dan Smart City untuk terlibat langsung, yaitu dengan menyampaikan pain point hingga menjadi mentor pada masa inkubasi dan akselerasi.
“Kami menjadikan mereka sebagai mitra, mereka dibantu untuk membuat produk yang memang dibutuhkan oleh industri, hingga para startup ini menjadi mapan," ungkap Arya.
Arya menambahkan, Lintasarta memiliki relasi yang besar dari berbagai industri yang pastinya juga membutuhkan aplikasi atau produk solusi yang bisa dihasilkan oleh para startup. Jadi kami memulai kolaborasi untuk menghadapi industri 4.0 sudah sejak awal.
Arya juga menyebutkan, ajang Lintasarta Appcelerate adalah ajang pembuatan rencana bisnis dalam bentuk inovasi produk atau aplikasi digital.
Misalnya, mobile application, yang memiliki nilai bisnis dan dapat diterapkan untuk mendukung berbagai sektor industri seperti banking, financial, oil & gas, plantation, manufacture, e-health, logistic, transportation, dan smart city. Nantinya produk-produk dari Appcelerate akan dipasarkan ke lebih dari 2.400 pelanggan Lintasarta.
Data center Lintasarta berlokasi di wilayah Indonesia, dan dioperasikan oleh tim Lintasarta sendiri. Lintasarta cloud infrastruktur memiliki teknologi yang mutakhir, handal dan terpercaya.
Acara Making Indonesia 4.0 Conference digagas oleh Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI) bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian.