TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Huawei secara resmi meluncurkan chipset 5G multi-mode yang disebut Balong 5000 dan perangkat 5G komersial pertama yang ditenagai chipset itu, yaitu Huawei 5G CPE Pro.
Kombinasi kedua produk baru ini telah melahirkan koneksi nirkabel tercepat di dunia pada smartphone, koneksi rumah, kantor, maupun saat mobilitas.
Balong 5000 secara resmi menandai dimulainya era 5G.
Chipset ini mendukung berbagai produk 5G di samping smartphone, termasuk di dalamnya perangkat broadband rumahan, perangkat yang terhubung ke kendaraan, dan modul 5G.
Perangkat ini menyajikan pengalaman 5G multi-skenario yang benar-benar baru.
"Balong 5000 akan menyingkapkan dunia yang benar-benar baru bagi konsumen,” tutur Richard Yu, CEO Consumer Business Group Huawei dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews, Kamis (24/1/2019).
Adanya dukungan Balong 5000, akan membuat pengguna Huawei 5G CPE Pro mampu mengakses jaringan yang lebih bebas dan menikmati pengalaman konektivitas yang sangat cepat.
Baca: Fitur Pemidai Wajah Huawei P20 Pro, HTC U11 Plus, dan Xperia XZ2 Bisa Dikibuli Pakai Foto
Balong 5000 juga mendukung konektivitas 2G, 3G, 4G, dan 5G dalam satu chip. Ini secara efektif akan mengurangi latensi dan konsumsi daya saat bertukar data antara mode yang berbeda dan secara signifikan akan meningkatkan pengalaman pengguna pada tahap awal penyebaran 5G komersial.
Balong 5000 adalah chipset pertama yang mencapai benchmark industri terkait kecepatan puncak pengunduhan 5G.
Pada Sub-6 GHz (pita frekuensi rendah, spektrum utama yang digunakan untuk 5G), Balong 5000 dapat mencapai kecepatan unduh hingga 4,6 Gbps.
Pada spektrum mmWave (pita frekuensi tinggi yang digunakan sebagai perpanjangan spektrum untuk 5G), Balong 5000 dapat mencapai kecepatan pengunduhan hingga 6,5 Gbps - 10 kali lebih cepat daripada kecepatan 4G LTE paling cepat di pasaran saat ini.
Balong 5000 juga merupakan chipset pertama di dunia yang mendukung arsitektur jaringan standalone (SA) dan non-standalone (NSA) untuk 5G.
Dengan non-standalone, arsitektur jaringan 5G dibangun di atas jaringan 4G LTE yang lama, sedangkan standalone 5G, seperti namanya, akan memiliki arsitektur independennya sendiri.
Baca: Menghadap Jokowi, Buwas Lapor Masa Panen Jagung Di Garut
Balong 5000 secara fleksibel dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan operator yang berbeda untuk menghubungkan perangkat melalui berbagai tahap pengembangan 5G.
Balong 5000 adalah chipset multi-mode pertama di dunia yang mendukung komunikasi Vehicle to Everything (V2X), memberikan solusi latensi rendah dan sangat andal untuk kendaraan yang terhubung. Smartphone 5G Huawei yang ditenagai Balong 5000 akan dirilis pada Mobile World Congress tahun ini di Barcelona.
Huawei 5G CPE Pro melakukan pengarsipan dengan kecepatan 3,2Gbps dalam pengetesan jaringan secara live.
Didukung oleh Balong 5000, Huawei 5G CPE Pro mendukung koneksi nirkabel 4G dan 5G.
Pada jaringan 5G, klip video HD berukuran 1 GB dapat diunduh dalam waktu tiga detik saja, dan video 8K dapat ditonton dengan lancar tanpa terputus-putus.
Ia telah menetapkan benchmark baru untuk CPE rumahan. Selain rumah, Huawei 5G CPE Pro juga dapat digunakan oleh perusahaan kecil dan menengah untuk akses broadband super cepat.